Penulis : Dinda Pranata
Jalan kaki sudah jarang dilakukan oleh kebanyakan orang terutama oleh orang-orang di perkotaan. Sudah jarang terlihat mereka yang berjalan kaki dibanding dengan yang menggunakan kendaraan. Tidak hanya di perkotaan, sekarang di pedesaan juga sudah mulai berkurang aktifitas berjalan kaki yang masih sering kita lihat. Tapi, dibalik lelahnya berjalan kaki ada cerita menarik disini. Berjalan kaki merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pemikir besar.
Banyak yang mengira Beethoven seorang komposer besar akan berlama-lama duduk di depan pianonya untuk menemukan nada-nada. Seorang Filsuf Soren Kierkegaard akan berada di meja kerjanya selama seharian penuh untuk mencari inspirasi. Atau Charles Darwin akan bekerja sepanjang waktu untuk mengembangkan teorinya. Mereka mengakui bahwa mustahil akan melakukan hal itu sepanjang hari, tanpa istirahat.
Bagi pemikir seperti mereka istirahat yang paling cocok adalah dengan berjalan kaki. Beethoven akan menghabiskan waktu istirahatnya untuk berjalan kaki dengan membawa pensil dan kertas sambil ia memukul-mukulkannya hingga menemukan nada yang pas. Charles Dicken seorang penulis akan berjalan selama 3 jam untuk mendapatkan gambaran cerita yang sesuai. Begitulah cara pemikir besar dalam menghasilkan karyanya cukup sederhana namun dinyatakan ampuh mengubah nama mereka.
Lalu, mengapa berjalan kaki dilakukan oleh orang-orang besar ? apa sebenarnya manfaat dibalik berjalan kaki ? Menurut beberapa studi tentang manfaat berjalan kaki salah satunya adalah meningkatkan kreatifitas. Hal ini dijelaskan dalam studi yang dilakukan oleh Stanford University dengan berjalan kaki selama 5 sampai 15 menit bisa meningkatkan daya kreatifitas dan pemecahan terhadap masalah. Hal ini dijelaskan di forbes.com
A Stanford study found that walking increased creative inspiration by an average of 60% versus sitting. The effect was evident while and shortly after walking anywhere between five and 16 minutes. The enhancement was specific to a flavor of creativity called “divergent thinking,” defined as a thought process used to generate creative ideas by exploring many possible solutions.
Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk menguji seberapa hebat manfaat berjalan bagi proses pengembangan kreatifitas. Didapatkan bahwa selama berjalan kaki mampu menstimulasi area syaraf otak dan bagian hippocampus yang bertugas dalam kinerja memori dan kreatifitas. Selain itu berjalan selama 10 menit bisa mengalihkan tugass pre frontal otak yang bertugas dalam arus informasi sehingga memungkinkan adanya penerimaan ide-ide baru.
Tidak heran para pemikir besar menggunakan metode ini untuk meningkatkan kreatifitas mereka. Selain bisa meningkatkan kreatifitas, banyak manfaat jalan kaki yang bisa didapat seperti meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan mood hingga memacu jantung untuk mengalirkan oksigen ke otak. Inilah yang alasan mengapa berjalan kaki menguntungkan dibanding dengan mengendarai sepeda.
Berjalan kaki tidak hanya murah namun dikenal memiliki banyak manfaat. Bahkan pemikir besar seperti Beethoven, Charles Dicken, dan yang lainnya menggunakan metode ini untuk merancang dan menghasilkan karya-karya brilian. Kamu yang masih ogah-ogahan jalan kaki masih mau cuma tidur-tiduran ? atau kamu yang sibuk di meja kantor masih memilih stress di depan layar daripada memanfaatkan istrirahat untuk berjalan sejenak ?
Source :
https://curiosity.com/topics/many-of-historys-greatest-minds-always-made-time-for-walk-breaks-curiosity/
https://www.forbes.com/sites/daviddisalvo/2016/10/30/six-reasons-why-walking-is-the-daily-brain-medicine-we-really-need/#44b71a7552b8
https://www.psychologytoday.com/us/blog/creativity-you/201703/can-simple-walk-improve-your-creative-thinking
https://www.usatoday.com/story/news/nation/2014/06/01/talking-boosts-creativity/9604091/
Comment
1 Response