These different definitions and motives make it incredibly difficult to effectively counter fake news. Some types, such as commercially driven fake websites, have been countered by cutting off advertising, but this does not affect misinformation campaigns, for example. Warnings on potential fake news stories have been introduced by Facebook, but this does little to combat content that exists on the site itself.
Penulis : Dinda Pranata
Di dunia maya informasi hoax sudah kian menjamur hingga meresahkan pada nitizen. Banyak dari pembaca yang masih mengira hoax dan bad news adalah sama. Namun pada dasarnya Hoax itu memang bad news, tapi tidak semua bad news adalah hoax. Di media sosial saat ini banyak sekali bias informasi yang menyebabkan orang salah persepsi. Disini kita perlu berhati-hati dalam mengkategorikannya.
Memang berita hoax lebih mudah menyebar dibanding dengan informasi yang sesungguhnya. Hal ini terjadi akibat dari cerita yang dibuat lebih dramatis dan mempengaruhi emosi pembaca. Selain itu hoax dibuat untuk mempengaruhi pembaca mengenai propaganda yang sedang dilakukan. Oleh karena itu, topik hoax paling banyak yaitu mengenai masalah politik, ekonomi, dan sosial.
Pembuat informasi hoax tidak hanya membuat tanpa ada tujuan yang jelas. Disini mereka sengaja membuat topik informasi yang sensitif dan mengundang kontroversi bagi pembacanya. Adapun beberapa hal yang menjadi tujuan dari informasi hoax yaitu :
Membuat sensasi untuk pendapatan iklan : Ini menjadi tujuan utama dari pemberitaan hoax. Dengan membuat sensasi akan menarik para pengunjung web dan meningkatkan pendapatan iklan dari halaman web tersebut.
Baca juga: Backfire Effect - Orang Percaya Berita Hoax Karena Kondisi Ini.
Propaganda : Biasanya propaganda ini bertujuan untuk mengubah dan mempengaruhi masyarakat dengan menciptakan kontradiksi dari fakta yang ada. Biasanya propaganda ini berhubungan dengan politik, isu sosial dan ekonomi
Dua tujuan tersebut merupakan yang paling umum dari kasus berita hoax tersebut. Bahkan masalah konten hoax ini meresahkan pengguna media sosial seperti twitter dan facebook. Tidak sedikit kampanye-kampanye yang menyuarakan agar hoax bisa diatasi namun kendala tetap saja ada. Seperti yang dikutip dari telegraph.co.uk
Adanya motif yang berbeda sehingga untuk melawan hoax masih belum sepenuhnya efektif. Namun dari segi periklanan konten, sekarang sudah diberlakukannya penghentian iklan untuk situs yang tidak sesuai dan dianggap hoax.
Untuk menghindarkan jebakan informasi hoax berikut cara yang bisa diambil :
- Mengecheck validitas informasi dengan meihat sumber pada kontennya.
- Periksa kembali headline konten. Biasanya headline Hoax akan sangat terlihat dimana terlihat tidak masuk akal dan berlebihan
- Memeriksa image atau foto yang ada di dalam konten. Banyak hoax menggunakan foto yang sudah dimanipulasi agar terlihat nyata.
- Mengecheck data dari sumber lain. Jika memang banyak sumber yang mengatakan sama dengan kata lain informasi itu benar.
- Perhatikan apakah konten itu mengandung humor. Karena humor sudah bisa dipastikan itu hoax dan jangan diannggap serius.
- Pembaca perlu berfikir secara kritis agar tidak mudah terjebak dalam informasi palsu.
Setelah mengetahui tujuan dan motif dari pemberitaan hoax, masih percaya dengan hal yang berbau dramatis dan lebay. Tidak hanya merugikan tetapi juga tidak membawa manfaat untuk semua orang. Dukungan tekhnologi yang semakin canggih membuat kita dengan jari mendapatkan informasi yang diinginkan. Walau begitu tetap saja kita perlu berhati-hati dalam memilah mana informasi yang benar dan hoax. Setidaknya sekarang kita lebih bijak ya !
Source
https://curiosity.com/videos/how-not-to-spot-fake-news-pbs-idea-channel/
http://www.bbc.com/news/education-41902914
https://www.telegraph.co.uk/technology/0/fake-news-exactly-has-really-had-influence/
Comment
2 Responses