Penulis : Dinda Pranata
Fenomena Michelangelo ini muncul pada sebuah paper pada tahun 1999 yang dikeluarkan dalam jurnal personaliti dan sosial psikologi. Dalam paper tersebut nyebutkan bahwa fenomena ini mampu membantu kita dalam menentukan pasangan yang ideal. Bagaimana cara fenomena ini bekerja ?
Fenomena Michelangelo Dan Pribadi Ideal
Fenomena Michelangelo ini bentuk pengembangan pribadi ideal pada diri sendiri dan pasangan kita yang dibentuk oleh persepsi dan sikap dari pasangan yang dekat. Peran pasangan disini sebagai media untuk pencapaian dari sosok ideal yang ingin kita capai. Dengan kata lain, support dari pasangan sangat penting untuk pencapaian mewujudkan sosok ideal ini. Kita dan pasangan dapat saling mempengaruhi untuk pencapaian sosok ideal masing-masing pribadi.
Nama Michelangelo ini diambil dari pemahat dari masa Renaissance. Ia memahat patung sebagai cara menggambarkan sosok ideal dalam kepalanya dalam bentuk nyata. Sosok ideal itu ada dalam batu dan sang pemahat yang membentuk batu agar sosok itu terlihat.
Hal ini bisa dicapai apabila kita dan pasangan kita bisa memiliki pandangan yang sama mengenai sosok ideal tersebut. Jika pandangan mengenai visi itu sama maka akan dengan mudah pasangan memberikan dukungan positif yang dibutuhkan dalam pencapaian kata ideal tersebut.
Hal yang perlu dicatat adalah ini bukan hanya kerja pasangan untuk memberi support. Diri kita tentu saja menjadi sangat penting dalam pencapaian itu. Jika diri sendiri tidak memberikan pandangan positif terhadap proses pencapaian itu, maka pasangan pun tidak akan mampu membantu. Dibutuhkan waktu dan proses agar pencapaian itu terjadi.
Cara Kerja Fenomena Michelangelo
Menjadi pasangan yang baik berarti kita bersedia membantu dalam pencapaian sosok terbaik dari dalam pasangan. Mendukung satu sama lain untuk menjadi lebih baik menjadi hal terbaik yang bisa dilakukan dalam menciptakan dan kelangsungan hubungan yang sehat.
Cara kerja fenomena ini dengan menjadi pasangan yang mendukung secara positif baik dari sikap maupun perkataan. Berdasarkan penelitian pada tahun 2009 bahwa ada 2 elemen penting yaitu penegasan persepsi dan perilaku affirmatif yang dilakukan baik sadar atau tidak. Penegasan persepsi adalah kepercayaan kita atau pasangan berikan terhadap pandangan ideal. Kepercayaan pandangan ideal itu merupakan hal yang baik untuk kita atau pasangan. Sedangkan untuk perilaku affirmatif adalah bagaimana kita bertindak dengan cara yang menegaskan pandangan ideal dari kita atau pasangan.
Pada fenomena ini menegaskan bahwa hubungan yang baik dan sehat jika kita bisa saling mendukung satu sama lain dalam pencapaian terbaik versi diri. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk menjadi apa yang kita inginkan terkecuali mereka juga menginginkannya. Gimana sudah kah kalian menjadi partner yang supportif ?
Source :
https://curiosity.com/topics/the-michelangelo-phenomenon-shows-how-a-romantic-partner-can-bring-out-your-best-curiosity/
The Michelangelo Phenomenon: How Your Partner Sculpts a Better (or Worse) You
https://lindsaydupuiscounselling.ca/2016/02/02/the-michelangelo-phenomenon-how-relationships-sculpt-personal-achievement/
