Penulis : Dinda Pranata
Danau Darah Natron di wilayah Tanzania ini seperti kubangan darah manusia yang menggenang di perairan. Danau natron sendiri terletak di wilayah Arusha Tanzania Utara. Danau ini memiliki luas 56 Km² dan memiliki kandungan senyawa kimia paling banyak dari danau disekitarnya. Kok bisa seperti itu ?

Danau Darah Natron ≠ Tempat Ideal Untuk Tinggal
Biasanya wilayah danau menjadi tempat favorit orang untuk berwisata bahkan tempat yang asik untuk membangun rumah tinggal disana. Biasanya juga lingkungan yang asri dan dikelilingi oleh alam yang hijau menjadi tempat yang sejuk dan menenangkan. Berbeda dengan Danau Natron berikut, wilayahnya tidak membuatnya sebagai tempat idela untuk hidup.
Danau ini terbentuk dari gunung merapi Ol Doinyo Lengai yang memuntahkan lava natrokarbonatit yang kaya akan alkali. Melalui hujan dan sumber air panas yang ada di dekat gunung ini, aliran lava gelap ini mengalir membentuk natron bersama dengan senyawa kimia lain seperti sodium carbonat dan sodium bicarbonate.
Danau Darah Natron ini merupakan danau asin yang kaya akan senyawa kimia. Danau ini memiliki Ph atau keasaman alkalin lebih dari12 yang bisa merusak kulit. Selain itu senyawa berbahaya seperti sodium carbonate decahydrate dan trona (sodium sesquicarbonate dihydrate). Suhu air danau ini berkisar antara 140º fahrenheit atau berkisar 60ºC yang membuat makhluk hidup tidak bisa bertahan di air sepanas itu.
Danau ini dikenal sebagai danau endorheik dimana ia melakukan pengendapan dan air tidak bisa mengalir keluar dari danau. Endapan yang terjadi di danau membuatnya menghasilkan konsentrat garam dan senyawa kimia lain secara alami.
Danau Darah Natron dan Ekosistemnya
Danau yang berwarna merah darah ini bukan dari hasil buangan darah manusia ya. Danau yang berwarna merah ini hasil dari tanaman alga yang dihidup di dalamnya. Walau dikenal sebagai tempat yang tidak ideal bagi makhluk hidup, danau ini masih memiliki ekosistem yang unik juga.
Alga yang membuatnya berwarna merah bernama blooms of haloarchaea. Mikro organisme ini merupakan alga yang bisa hidup di tempat yang kadar garamnya tinggi. Selain itu ada juga ikan yang bisa hidup di danau natron bernama Alcolapia latilabris.
Endemik alcolapia latilabris merupakan ikan dengan panjang 6 cm dan banyak ditemuka di danau ini. Selain itu jenis flaminggo yang menurut Badan Konserasi Alam Interational sudah mendekati ancaman punah yaitu lesser flaminggo. Flaminggo ini tidak sebesar kawan-kawan lainnya dan banyak ditemukan di wilayah Afrika. Ia menggunakan wilayah sekitar danau asin sebagai tempat bertelur.
Smaller and lighter in color than their “greater” counterparts, the lesser flamingo is categorized as near threatened by the International Union for Conservation of Nature. Yet three-quartersof the world’s lesser flamingos live in this region of Africa. When the water level and food availability is high, thousands of the spectacular birds use Lake Natron as their nesting grounds. The birds congregate on inaccessible islands within the shallow salt lake, forcing researchers to study them from aircraft above. It’s just this inaccessibility that protects the flamingos’ nests from predators like hyenas, making Lake Natron the perfect habitat for the birds.
Masih banyak ilmuan dan ahli biologi dan geografi yang ingin meneliti wilayah danau darah natron ini. Apa kamu ingin ikut ambil bagiannya ?
Source:
https://www.britannica.com/place/Lake-Natron
http://tanzaniatourism.go.tz/en/destination/lake-natron
https://www.huffingtonpost.com/2013/10/03/calcified-animals_n_4032659.html
http://tanzaniatourism.go.tz/en/destination/lake-natron