Home / Jendela

Multitasking Apa Bisa Efektif? Studi Ini Membuktikan

Senjahari.com - 05/09/2018

multitasking

Penulis : Dinda Pranata

Multitasking banyak sekali dilakukan oleh orang zaman sekarang. Terlebih pekerjaan jenis ini biasanya identik dengan wanita yang bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Tapi benarkah bahwa anggapan jika kita bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan bisa efektif? Beberapa studi membuktikan dampak dari multitasking tidak lah baik.

multitasking
Woman multitasking by www.123rf.com

Multitasking = Kerja Ekstra Bagi Otak

Pekerjaan multitasking yang banyak dilakukan orang membuat otak kita menjadi kerja lebih ekstra. Selain itu, kemampuan otak dalam menyaring hal yang bersifat logika akan sulit dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tahun 2013, bahwa multitasking menjadi tantangan tersendiri bagi orang di dunia kerja di zaman seperti ini. Kondisi melakukan beberapa pekerjaan seperti itu akan mempengaruhi kerja otak dan kondisi kognitif seseorang dalam pengambilan keputusan.

Secara alami otak kita juga memiliki kapasitas dalam mengerjakan sesuatu. Apabila melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu membuat otak kita juga berkerja lebih ekstra dibanding yang seharusnya. Akibatnya kita tidak menjadi tidak teliti, kelelahan, kurang waspada dan efek yang lainnya.

Pekerjaan yang kita anggap bisa selesai dengan baik dan cepat nyatanya tidak bisa berjalan sesuai dengan harapan. Justru, beberapa pekerjaan dalam satu waktu yang kita lakukan memakan banyak waktu dalam menyelesaikan. Dalam studi yang dilakukan tahun 2007 tentang Disruption and Recovery of Computing Tasks: Field Study, Analysis, and Directions, orang-orang yang mendapatkan gangguan dalam pekerjaannya seperti membaca email, menulis surat bisa membutuhkan waktu lebih dari 20 menit untuk menyelesaikan pekerjaan sebelumnya walaupun gangguan itu hanya kurang dari 10 menit.

Multitasking Vs Batching

Dibanding melakukan beberapa pekerjaan yang menyita waktu dan kemampuan otak ada baikya mencoba batching. Batching disini yaitu mengelompokkan pekerjaan berdasarka tingkat prioritasnya. Seperti membaa email, mempelajari hal baru, melakukan pekerjaan kreatif dan lainnya.

Hal ini sangat menguntungkan jika melakukan batching dibanding dengan multitasking. Batching sendiri juga dilakukan oleh orang sekelas Bill Gates dan Waren Buffet dalam mengatur pekerjaan mereka. Mereka setidaknya memiliki waktu satu jam setiap akhir pekan untuk menuliskan ide-ide mereka. Hal yang mereka lakukan tidak melakukan beberapa perkejaan dalam satu waktu. Mereka menerapkan prinsip kerja cerdas untuk megefektifkan hasil dan waktu.

Menurutmu bagaimana, apa kamu masih tetap melakukan beberapa perkerjaan dalam waktu yang bersamaan ?

Bagi kalian yang memiliki pertanyaan seputar wawasan dunia, bisa ditanyakan lewat kolom komentar di bawah ini. Siapa tahu pertanyaan kamu bisa membuka wawasan bagi banyak orang.

Source :
https://www.forbes.com/sites/work-in-progress/2013/01/15/how-multitasking-hurts-your-brain-and-your-effectiveness-at-work/#1206d2be1013
http://time.com/4737286/multitasking-mental-health-stress-texting-depression/
https://www.huffingtonpost.com/rudy-vidal/multitasking-doesnt-work_b_9721508.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment

Comment

Ping-balik: Creativity Block Merasa Sering Seperti Ini. 5 Hal Ini Bisa Membantumu Keluar!

1 Response