Home / Jendela

Sistem Kebut Semalam (SKS)- Efektifkah itu ? Ini Jawaban Menurut Science !

Senjahari.com - 20/09/2018

Sistem Kebut Semalam

Penulis : Dinda Pranata

Sistem kebut semalam yang terkenal dengan sebutan SKS banyak mengilhami para siswa yang begadang saat ujian. Mereka berdalih bahwa dengan sistem kebut semalam mereka merasa lebih siap dan mudah mengingat apa yang dipelajari. Tak sedikit juga dari mereka yang justru merasa kelelahan, mengantuk bahkan tidak bisa berfikir dengan maksimal. Lalu menurut ilmiah seberapa efektifkah sks itu ?

Sistem Kebut Semalam
Sistem Kebut Semalam (SKS) by http://mypenshmily.blogspot.com

Sistem Kebut Semalam Ibarat Vampir HIdup

Siswa yang belajar untuk menghadapi ujian dan melakukan sistem kebut ini nyatanya tidak efektif. Hal itu justru menjadi boomerang bagi diri sendiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Professor David Earnest dari Univeristas Texas A&M menyatakan bahwa otak akan mengalami penurunan efisiensi pada saat kurang tidur. Selain itu, otak juga memiliki waktu alami untuk bekerja sama halnya denga tubuh.

Most people need at least seven to eight hours of sleep at night for the body and brain to function normally. So, if you stay up all night, missing out on the recommended amount of sleep, your brain will be equally as weary — rendering a sharp decrease in performance for specific learning and memory tasks.

Sistem kebut ini nyatanya hanya bisa efektif untuk memori jangka pendek. Otak tidak bisa mengingat hal-hal jangka panjang dengan sistem kebut semalam. Pada SKS, otak hanya menghafal tanpa menyerap informasi untuk jangka panjang. Oleh karena itu, kita sering tidak ingat apa yang kita pelajari saat malam. Tak jarang juga saat ujian kita juga menjadi mengantuk akibat begadang.

Sistem Kebut Semalam Jadi Penurunan Prestasi Akademik

Siapa yang bilang dengan sistem kebut ini nilai akademik jadi lebih bagus? Nyatanya dari hasil studi yang dilakukan dengan sistem kebut semalam siswa mengalami penurunan akademik lho. Hal ini terdapat dalam jurnal psikologi tahun 2018, penelitian ini dilakukan pada 53,000 siswa dimana peneliti melihat adanya gangguan tidur yang menyebabkan penurunan IPK pada mahasiswa. Penurunan IPK itu mencapai 0.02.

Sedangkan di sekolah sendiri masalah gangguan tidur belum mendapat perhatian besar dibandingkan masalah tindakan moral, susila dan kenakalan remaja. Hal ini perlu dipertimbangkan agar kualitas belajar dan mengajar menjadi efektif. Selain itu sistem kebut ini juga bisa berdampak pada masalah kesehatan jangka panjang lainnya. Jadi kamu sendiri masih mengikuti sistem kebut semalam ?

Source:
https://bigthink.com/robby-berman/how-pulling-just-one-all-nighter-wreaks-havoc-on-your-blood
https://www.everydayhealth.com/sleep/study-reveals-why-all-nighters-may-dangerous-your-health/
https://www.sciencedaily.com/releases/2016/09/160919162837.htm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment

Comment

Ping-balik: Meditasi Untuk Kesehatan Otak. Apa Mungkin Efektif ? Ini Kata Peneliti

1 Response