Penulis : Dinda Pranata
Metode pengobatan abad pertengahan itu dikira banyak orang menggunakan metode ilmiah. Sayangnya anggapan itu tidak semua benar. Ilmu pengetahuan yang dimiliki orang barat memang sudah lebih maju, namun unsur budaya masih melekat terutama apa yang biasa kita sebut MAGIC. Bagaimana bisa seperti itu ?
Metode Pengobatan Abad Pertengahan Seputar Kepercayaan
Ternyata bukan hanya di Indonesia saja yang percaya dukun atau cenayang. Di abad pertengahan mereka yang mengalami gangguan kesehatan tidak dibawa ke dokter medis, melainkan ke dukun. Sehingga tidak heran jika pengobatan itu masih ada hubungannya dengan kasus kerasukan, roh jahat, pengaruh ilmu hitam dan lainnya.
Pada abad pertengahan kurang lebih pada abad ke 14, pengobatan menggunakan magic menjadi pilihan utama. Seperti salah satu tulisan yang dipublikasikan tahun 1487 tentang Malleus Maleficarum yang ditulis oleh Heinrich Kramer and Jacob Sprenger. Pada buku itu dijelaskan bahwa wanita dan sihir memiliki kaitan yang erat karena wanita memiliki kondisi spiritual yang tidak kuat.
Namun, sebelumnya memang sihir sudah ada dalam sistem kepercayaan orang-orang di Eropa, Asia, Afrika dan belahan dunia lain. Ketika mereka merasa tidak sehat, mereka akan datang ke gereja atau ke pendeta untuk mengobati sakitnya atau berdoa kepada Tuhan.
Medieval doctors didn’t know of any treatments that worked for these sicknesses (we still can’t cure colds). Doctors bled kids to reduce the fever, but that was worse than doing nothing. People tried praying to God and visiting Catholic healing shrines like Toulouse or Westminster Abbey.
Hal ini bisa dilihat bagaimana mereka memandang penyakit ringan dengan penyakit berat / yang melumpuhkan secara berbeda. Penyakit ringan seperti flu tidak membuat mereka berfikir itu adalah kutukan/sihir. Berbeda halnya jika itu penyakit melumpuhkan/berbahaya akan membuat mereka berfikir itu adalah penyakit yang disebabkan oleh roh jahat. Seperti yang dikutip dari britannica.com.
But that is not the whole story. Humans did not at first regard death and disease as natural phenomena. Common maladies, such as colds or constipation, were accepted as part of existence and dealt with by means of such herbal remedies as were available. Serious and disabling diseases, however, were placed in a very different category. These were of supernatural origin….
Metode Pengobatan Abad Pertengahan Belum Secanggih Masa Sesudahnya
Jika dilihat dari ceritanya, metode pengobatan abad pertengahan masih belum sepenuhnya baik. Hal ini bisa dilihat bagaimana mereka bereaksi terhadap penyakit yang belum mereka kenal sebelumnya. Hasilnya adalah mereka mengira bahwa itu adalah perbuatan ilmu sihir jahat atau gangguan roh jahat.
Pada masa itu mereka belum sepenuhnya mengerti bagaimana pengobatan secara medis, kaitan agama dan juga sihir. Mereka masih menganggap bahwa itu adalah satu kesatuan yang tidak terpisah. Menurutmu bagaimana ? Apa masih percaya dukun atau sihir ?
Bagi yang memiliki pertanyaan seputar wawasan dunia, bisa ditanyakan pada kolom komentar. Tim editor akan membantumu mencari jawabannya. Siapa tahu pertanyaanmu membuka wawasan bagi banyak orang.
Baca juga: Bunion Plague-Korban Mode Abad Pertengahan. Memang Ada? Ini Temuannya!
Source:
http://www.malleusmaleficarum.org
https://www.historyextra.com/period/medieval/a-brief-history-of-medieval-magic/
https://www.britannica.com/science/history-of-medicine
Comment
2 Responses