Penulis : Dinda Pranata
Cara meningkatkan kecerdasan emosi itu memang tidak mudah, perlu latihan yang banyak juga. Tapi bukannya tidak mungkin bahwa kecerdasan emosi itu bisa meningkat. Semua tergantung bagaimana kamu melatih dan mau berusaha agar mencapai itu. Kecerdasan emosi itu berkaitan erat dengan empati dan tingkat kedewasaan seseorang sebagai manusia. Lalu bagaimana para ahli ini memandang kecerdasan emosi ini ?

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dari Masa Kemasa
Penelitian tentang kecerdasan emosi ini sudah dilakukan sejak tahun 1920an oleh Edward Thorndike dengan nama Social Intellegence Lalu tahun 1985 mulai muncul istilah Emosional Intelligence (Kecerdasan Emosi) yang diperkenalkan oleh Daniel Goleman. Dalam penelitian yang dilakukan oleh pakar tersebut ditemukan bahwa kecerdasan emosi itu lebih menentukan kesuksesan seseorang dibanding dengan tingat IQ.
Pada penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa emosi yang ditunjukkan pada seseorang berkaitan erat dengan respon yang ada di otak mereka. Dalam ilmu psikologi mengatakan bahwa kondisi emosi dikarenakan adanya respon terhadap lingkungannya, namun jika ditelurusi lebih dalam lagi kondisi emosi itu sendiri berasal dari otak.
Bahkan sebuah report tahun 2018 menyebutkan bahwa kecerdasan emosional merupakan skill yang paling dibutuhkan tahun 2022.. Dikatakan bahwa orang yang memiliki skill ini akan cenderung menjadi pimpinan yang inovatif, supportif, menghargai staf dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Oranng yang memiliki skill ini akan sangat dibutuhkan dalam memimpin perusahaan agar suasana di tempat kerja lebih ‘manusiawi’ dibanding dengan mereka yang memiliki IQ tinggi.
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dari Sisi Ahli Syaraf
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, emosi berkaitan dengan salah satu sisi otak yang bekerja. Pada dasarnya emosi dan perasaan adalah sesuatu yang berlawanan namun berkaitan. Menurut Ahli Syaraf dan Psikolog Lissa F. Barret ada 3 cara meningkatkan kecerdasan emosi.
- Belajar mengenali Macam-macam emosi
Jika kita sudah bisa mengenal berbagai macam emosi yang dirasakan maka otak akan mengingat dengan mudah jika kondisi itu datang kembali. Kita bisa membuat jurnal harian dengan menulis apa yang dirasakan. Hal ini bisa membantu kita mengenali kondisi emosi dan merekamnya dalam otak. - Mempelajari Kata-Kata Baru Untuk Emosi Tertentu.
Ketika mengalami emosi marah, sedih, ragu, kecewa ada menimbulkan kata-kata yang spesifik. Kata-kata spesifik ini akan membuat otak mengenal kondisi emosi apa yang terjadi. Saat kecewa mungkin orang akan mengeluarkan kata-kata keluhan dan hal ini akan merespon tubuh mengenali apa yang disebut emosi kekecewaan. Semakin spesifik dan detail kata yang dikenal maka akan semakin mudah orang memahami emosinya sendiri. - Menciptakan Emosi Baru.
Peran menciptakan emosi baru ini membantu kita dalam mengenali sesuatu yang belum pernah dirasakan. Coba beri nama dan tuliskan apa yang dirasakan. Kita tidak perlu kamus khusus untuk mendeskripsikan perasaan yang dirasakan.
Seseorang yang memiliki kemampuan dalam mengelola emosinya nyatanya lebih sehat. Jadi, apa kamu mulai mempelajari kecerdasan emosional ini ?
Bagi kalian yang memiliki pertanyaan seputar wawasan dunia, bisa ditanyakan dikolom komentar ini. Pertanyaan yang masuk akan kami bantu mencari jawabannya. Siapa tahu pertanyaan itu membukan wawasan baru bagi banyak orang.
Source:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5737574/
https://www.fastcompany.com/3059481/7-reasons-why-emotional-intelligence-is-one-of-the-fastest-growing-job-skills
Neuroscience and Emotional Intelligence with Richard Davidson and Daniel Goleman