Home / Serambi

Giethoorn- The Little Venice di Belanda. Intip Keindahannya Yuk !

Senjahari.com - 14/11/2018

Giethoorn

Penulis : Dinda Pranata

Giethoorn di Belanda merupakan wilayah yang tidak memiliki jalan dan termasuk kawasan pedesaan. Salah satu yang mengeliliki tempat ini hanyalah sungai, sehingga untuk ke mana-mana orang akan berjalan kaki atau menggunakan perahu saja. Orang Eropa yang mengenal tempat ini menyebutnya sebagai the little venice. Keindahan apa saja yang tempat ini tawarkan pada pengunjung?

Penduduk Desa yang Mencintai Kedamaian

Seperti yang aku sebutkan di atas, orang banyak yang menyebut desa Giethoorn sebagai venesia kecil. Tempat ini sangat bersih dari polusi yang mana tempatnya ini tidak ada mobil atau kendaraan bermotor yang berlalu lalang. Kebanyakan orang-orang tinggal di wilayah desa ini menggunakan punter (Sejenis perahu kecil dengan dayung kayu). Biasanya punteraar atau orang yang mengendarai punter ini akan mengantar orang-orang menuju tempat tujuan mereka.

Wilayah ini merupakan bagian dari wilayah Overijssel yang terkenal dengan kota bersejarah dan memiliki pemandangan alam yang indah. Sebagian besar penduduknya merupakan petani dan rumah-rumah di sekitar desa ini juga bergaya abad ke 18. Penduduknya merasa senang dengan keadaan kota yang bebas dengan kebisingan kendaraan bermotor. Mereka sangat begitu mencintai kedamaian kota dan lingkungannya.

Para wisatawan yang membawa kendaraan ke wilayah ini harus parkir di luar desa ini dan menyewa punter sebagai transportasinya. Pemerintah negara ini nampaknya mendukung, desa ini untuk melarang kendaraan bermotor untuk menjaga lokasi tetap bersih. Tidak heran riuhnya tempat ini hanya suara bebek, angsa, atau hewan ternak saja.

Giethoorn, Belanda dan Sebuah Cerita

Giethoorn dan Sebuah Cerita
Ilustrasi Giethoorn

Sekelompok petani pada abad ke 13 awalnya yang menemukan Desa ini. Awalnya para kelompok ini menemukan tanduk kambing yang terbakar di tanah desa. Para peneliti memperkirakan tanduk kambing berasal dari kambing liar yang ada di sini dan terkubur akibat banjir besar pada tahun 1170.

Ada juga yang mengatakan bahwa seorang biarawan pertama kali meninggali desa Giethoorn ini. Kemudian, desa dengan tanah gambut ini digali oleh banyak penggali untuk membuat saluran air di sekitar tempat ini. Namun, akibat dua banjir besar pada tahun 1776 dan tahun 1825 membentuk danau di sekeliling tempat ini.

Untuk menuju Giethoorn, para wisatawan bisa menggunakan mobil dari Amsterdam yang ditempuh selama 1,5- 2 jam perjalanan. Bisa juga menggunakan bus umum. Wilayah ini memiliki keunikan yang menarik wisatawan dari China yaitu adanya 180 jembatan kayu sebagai penghubung desa.

Source:
happytowander.com
giethoorn.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment