Penulis : Dinda Pranata
Pernah dengar William Syndrome ? Eh, ini bukan tentang fans berat pangeran William lho ya! Ini termasuk syndrome langka yang menyerang 1 dari 10.000 penduduk dunia. Penyakit ini dikatakan langka karena adanya faktor genetik yang menyebabkan kita memproduksi hormon oxytosin yang berlebihan, sehingga kita menjadi terlalu baik pada orang lain. Bagaimana penjelasannya dan Penanganan dari syndrome ini ?
William Syndrome Bukan ‘Keramahan’ Normal
Orang yang ramah memang baik, namun berbeda halnya dengan orang yang mengidap Sindrom William ini. Bisa dikatakan orang yang memiliki kondisi ini cenderung terlalu ramah, terlalu senang, terlalu baik pada orang lain bahkan yang belum dikenal sebelumnya. Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan pada U.S National Libary Of Medicine
Young children with Williams syndrome have distinctive facial features including a broad forehead, a short nose with a broad tip, full cheeks, and a widemouth with full lips. Many affected people have dental problems such as teeth that are small, widely spaced, crooked, or missing. In older children and adults, the face appears longer and more gaunt.
Dikatakan bahwa orang yang memiliki kondisi ini memiliki dahi yang datar, leher penuh, hidung pendek dengan cekungan yang datar, bibir lebar dan cenderung memiliki masalah pertumbuhan gigi.
Orang yang mengidap masalah William Syndrome ini memiliki masalah intilektual dari kecil, sedang hingga besar. Mereka tidak bisa meyelesaikan puzzle atau pembelajara yang bersifat visual spacial (meyusun balok, puzzle bangun ruang, dll). Tidak hanya itu masalah Anxiety hingga pobhia disorder, dan masalah interaksi sosial mereka dengan orang lain akibat ketertarikan yang berlebihan kepada orang lain.
Gen Abnormal Sindrom William Bukan Kesengajaan
Sindrom William ini diakibatkan adanya gen yang hilang saat proses pembuahan terjadi. Tubuh kita terdiri dari 46 kromoson di masing-masing sel dan dibagi menjadi 23 pasang, pada william syndrome kromoson ke 7 kehilangan bagian gen ke 26-28 yang menyebabkan ia menghasilkan oxitosin yang berlebih dan kondisi abnormal dari bagian otaknya yaitu amyngdala.
Sindrom ini terjadi secara acak, sehingga polanya tidak bisa diprediksi. Dua pasangan normal bisa memiliki anak dengan kondisi seperti ini. Solusi penanganan bagi seseorang yang mengidap kondisi ini adalah dengan menciptakan lingkungan yang bersahabat. Mereka mengalami perlambatan perkembangan sehingga kita perlu ekstra bersabar dengan kondisi seperti itu. Lingkungan yang terlalu menantang membuat mereka menjadi sangat impulsif dan tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik.
Jadi, william syndrome merupakan kondisi langka yang dialami 1 dari 10.000 orang di seluruh dunia. Semoga kita dan keturunan kita senantiasa sehat ya !
Bagi kalian yang memiliki pertanyaan seputar wawasan dunia, bisa ditanyakan di kolom komentar. Tim editor akan membantu menjawab pertanyaan kalian. Siapa tahu pertanyaan itu membuka wawasan bagi banyak orang.
Source:
https://news.nationalgeographic.com/2017/07/williams-health-love-genetics-books/
https://curiosity.com/topics/the-rare-genetic-condition-that-makes-you-incredibly-loving-isnt-what-it-sounds-like-curiosity/
https://williams-syndrome.org/what-is-williams-syndrome