Penulis : Dinda Pranata
Emansipasi wanita tidak hanya terjadi di Indonesia ketika RA Kartini menyuarakan suara kebebasan kaum wanita. Nyatanya, di dunia barat yang jelas-jelas lebih maju masih memiliki masalah penyamarataan gender pria dan wanita saat itu. Jika Indonesia memiliki gerakan emansipasi, bagaimana gerakan emansipasi wanita sedunia?
Emansipasi Dan Tragedi
Dulu kedudukan wanita selalu berada di bawah pria dan sering menjadi obyek kekerasan seksual. Selain itu, di tahun itu wanita yang bekerja mendapatkan gaji lebih kecil dan kedudukan yang tidak lebih tinggi dari pria. Di tahun 1908 sebuah tragedi yang menewaskan 146 pekerja di sebuah garmen kota New York bernama Triangle Shirtwaist Factory.
Tragedi itu menyebabkan pekerja yang kebanyakan wanita imigran itu meninggal akibat kebakaran. Sampai sekarang misteri kebakaran yang terjadi di lantai 8 bangunan itu masih menjadi misteri. Pembangunan gedung yang tidak sesuai dengan standart keamanan kebakaran dimana tidak ada alarm, maupun pintu darurat bila kebakaran itu terjadi. Padahal di awal pembangunan pihak konsultan menyarakan adanya pintu darurat dan springkle untuk kebakaran dipasang di sana.
Setahun kemudian di tahun 1909 kelompok sosialis Amerika menyuarakan Hari wanita yang dirayakan secara Internasional sebagai gerakan atas ketidakadilan dalam pekerjaan dan menghormati 146 pekerja yang tewas akibat tragedi di pabrik garmen. Saran ini disambut oleh antusias oleh 100 wanita dari 17 negara. Kelompok sosialis itu mengadakan pertemuan di Copenhagen dan ditahun 1910 pada tanggal 28 Februari (kalender lama) menjadi hari libur di Amerika. Di tahun 1911 kemudian negara Austria, Jerman, Denmark, dan Swiss mengikuti langkah negara Amerika untuk membentuk Hari Wanita setiap tahunnya.
Emansipasi Dan Aksi Heroik
Hari wanita Internasional diselenggarakan pertama kali pada tahun 1913 di bulan Februari. Namun, di tahun 1914 hari ini berubah menjadi tanggal 8 Maret sebagai bentuk aksi protes terhadap perang dunia I. Para wanita melakukan protes atas perang dunia yang menelan banyak nyawa dan sebagai aksi dari solidaritas sesama wanita di masa perang.
Di tahun 1917 seorang Feminis Rusia bernama Alexandra Kollontai memimpin demonstrasi besar-besaran di Rusia menjadi salah satu aksi dari serangkaian aksi yang menyebabkan Kaisar Tsar Nicholai II harus turun dari tahtanya dan serangkaian dari aksi itu disebut Revolusi Rusia. Di tahun-tahun berikutnya Hari Wanita diperingati oleh negara-negara sosialis saja. Hingga Di tahun 1975 United Nation General Assembly meresmikan tanggal 8 Maret sebagai Hari Wanita Internasional.
Sayangnya, ditahun-tahun berikutnya banyak negara yang mengartikan Hari Wanita Internasional sebagai ajak untuk mempromosikan produk-produk dagangan seperti pemberian diskon di alat kecantikan, lomba-lomba yang kurang membawa perubahan pada perbaikan kesetaraan gender. Hari wanita masih dianggap bukan gerakan emansipasi wanita dalam memerangi kekerasan seksual, ketimpangan gender, kekerasan rumah tagga, dan yang lainnya.
Lalu apa yang sebaiknya dilakukan untuk gerakan Internasional Woman’s Day ini menurut kamu ? bisa komen di kolom komentar ya!
Bagi kalian yang memiliki pertanyaan seputar wawasan dunia, bisa ditanyakan di kolom komentar juga. Tim akan membantu menjawab pertanyaannya. Siapa tahu pertanyaan kalian membuka wawasan bagi banyak orang.
Source:
https://www.britannica.com/topic/International-Womens-Day
https://www.globalcitizen.org/en/content/history-international-womens-day-us-rebellion/
https://en.unesco.org/commemorations/womenday/2018