Penulis : Dinda Pranata
Gua Altamira yang ada di bagian selatan negara Spenyol ini dikenal menyimpan misteri yang di dalamnya. Di dalam Gua Altamira ini terdapat lukisan-lukisan yang diduga sudah berasal dari zaman batu. Namun, walau begitu banyak orang yang meragukan keaslian dari gambar yang ada pada dinding tersebut. Mereka menganggap bahwa lukisan yang ada pada dinding itu terlalu kompleks dan rumit untuk orang-orang pada peradaban itu. Bagaimana temuan itu membuktikan dan mengapa menjadi misteri untuk para peneliti ?
Kisah Gua Altamira
Gua Altamira ini diitemukan tahun 1868 di wilayah Santilana Del Mar oleh seorang pemburu bernama Modesto Cubillas. Ia bercerita kepada Marcelino Sanz de Sautola seorang bangsawan di kawasan itu, tapi ia tidak pernah mengunjunginya hingga tahun 1875. Lalu, penggalian atas ritus itu dilakukan pada tahun 1879 dan hasilnya berupa tulang, tanduk, pewarna dibawa ke Prancis untuk diteliti. Sayangnya peneliti Prancis tidak percaya akan temuan itu, karena benda-benda itu berbeda dengan benda yang ditemukan di gua-gua wilayah Prancis. Selain itu, Lukisan yang dilaporkan ke peneliti Prancis dianggap sebagai rekayasa yang sengaja dibuat oleh Sanz De Sautola.
Penggalian gua ini benar-benar di dalami hingga di tahun 1902 para peneliti zaman Prasejarah mengakui gua yang ditemukan oleh Modesto cubillas dan Marcelino Sanz De Sautola adalah gua yang berasal dari ribuan tahun yang lalu. Kemudian penelitian atas gua ini dilanjutkan dari tahun 1903, 1980 hingga penelitian mengenai studi penanggalan di tahun 2006 menemukan data yang kompleks tentang gua ini. Berdasarkan hasil penelitian itu, gua ini memiliki tinggat pendudukan yang berbeda dari Magdalenian Tengah (15,000-10,000 SM) hingga Gravettian (25,000-20,000 SM)
Kontrofersi Di Kalangan Peneliti
Ketika mengekplorasi bagian dalam dari gua ini, ada banyak lukisan-lukisan yang ada di dinding gua. Lukisan yang ada ini bagi para peneliti dianggap tidak mencerminkan kehidupan pada masa zaman Paleolithikum. Lukisan yang ada di sana berupa mata, tangan hingga hewan-hewan pada masa itu.
Selain itu, budaya berburu serta kepercayaan mengenai hewan-hewan dan tumbuhan yang memiliki roh sehingga mereka bisa berkomunikasi untuk menyembuhkan orang sakit dan terluka. Hal ini bisa dilihat dari lukisan-lukisan tangan atau jejak kaki yang menandakan adanya ritual-ritual yang terjadi pada masa itu.
Tekhnik penggambaran yang digunakan oleh manusia paleolithik adalah batu merah dan arang. Tak heran lukisan yang ada di gua itu lebih berwarna dibandingkan dengan tekhnik yang ditemukan di beberapa tempat lain. Itulah mengapa, ilmuan yang melihatnya mengira itu tidak mungkin dilakukan oleh manusia-manusia pada masa paleolithikum.
Saat ini gua Altamira ditutup karena lukisan yang ada di dalamnya mulai memudar, sehingga peneliti dan pemerintahnya menjaga situs budaya ini tetap aman. Yang membuat situs ini tetap terjaga keasliannya adalah karena letak lukisan yang berada di dalam sehingga tidak terena debu atau kontaminasi cuaca yang bisa merusaknya.
Ternyata nenek moyang kita pada masa itu benar-benar jago gambar ya? Menurutmu bagaimana nih?
Source:
https://whc.unesco.org/en/list/310/
DK. 2016. The History Book: Big Ideas Simply Explained. London : DK Publishing