Penulis : Dinda Pranata
#Resensi buku tentang psikologi mental di tengah dunia yang sedang gila cukup menarik. Banyak sekali buku-buku psikologi yang menekankan pada pendekatan yang berbeda dalam setiap pembahasannya. Ada yang menggunakan faktor eksternal sebagai pendekatan ada pula yang menekankan pada faktor internal. Lalu, bagaimana garis besar buku Sebuah seni untuk bersika bodo amat ini dalam menjelaskan intisarinya?
Terkait #Resensi :
#Resensi – Totto Chan’s Children. Kisah Kemanusiaan Di Negara Konflik#Resensi Why Men Want Sex and Woman Need Love. Cara Kerja Otak Pria Dan Wanita Dalam Melihat Cinta.
#Resensi – Filosofi Teras. Jangan Bermain-Main Dengan Mindsetmu!
Tidak Ada Orang Yang Istimewa
Terkadang istilah ini bertentangan dengan anggapan bahwa semua orang adalah istimewa dan luar biasa. Terdengar sangat munafik mungkin, tetapi ada hal yang masuk akal dalam kata-kata ini. Jika dibandingkan dengan anggapan semua orang adalag istimewa, kata-kata bahwa setiap orang adalah biasa saja tentu lebih menyehatkan secara mental.
Terkait #Resensi :
#Resensi – Bicara Itu Ada Seninya. Mendengarkan Lebih Banyak Atau Berbicara Lebih Banyak?
#Resensi Pendidikan Karakter Di Episode Kisah Karya Tetsuko Kuronayagi – Novel Totto-chan
Kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan di dalam diri sendiri, hal itu yang membuat kita sama dengan yang lain. Tidak ada hal yang istimewa dari hal itu. Kita pun memiliki masa gagal dan sukses yang berbeda sehingga hal itu juga biasa saja. Jika kita menganggap diri kita istimewa hingga suatu titik kita mengalami kegagalan justru kegagalan itu akan menghancurkan diri kita karena sudah menganggap diri sendiri ini ISTIMEWA.
… Tekanan dan kecemasan karena selalu merasa tidak cukup dan terus-menerus membuktikan kepada diri anda sendiri akan menghilang. Dan pengetahuan serta penerimaan terhadap eksistensi Anda sendiri yang sedang-sedang saja akan benar-benar membebaskan anda untuk menuntaskan apa yang sungguh ingin anda selesaikan, tanpa penilaian atau ekspektasi yang muluk-muluk.
Bab Anda Tidak Istimewa hal.73
Semua Pilihan Mengandung Tanggung Jawab
Sebagai individu kita tidak pernah lepas dengan yang namanya pilihan. Namun, tanpa kita sadari semua pilihan yang kita pilih mengandung tanggung jawab dari hasil yang akan diperoleh. Sebagai contoh kita diharuskan memilih menikah dengan pria yang tidak kita cintai di usia 35 tahun. Jika kita tidak menikahinya maka tanggung jawab kita adalah menanggung resiko tidak menikah di usia 35 tahun. Jika kita menikahinya maka tanggung jawab kita adalah mungkin merasakan ketidakbahagiaan di pernikahan itu sendiri.
Terkait #Resensi :
#Resensi Budaya Patriarki Di Abad Pertengahan Lewat Tokoh di Grand Shopy Karya Geogrette Heyer
#Resensi Mendalami Sifat Alami Anak-Anak Lewat Karya Tetsuko Kuronayagi – Totto Chan.
#Resensi Very Good Lives – J.K Rowling (Lewat Imajinasi Lampaui Kegagalan)
Baca juga: Sang Alkemis, Kisah Penggembala Domba dan Penaklukan Gurun
ini kembali pada kenyataan bahwa tidak ada yang namanya tidak perduli. Ini tidak mungkin. Kita semua pasti memedulikan sesuatu. Tidak perduli tentang apapun tetap saja sebuah bentuk kepedulian tentang sesuatu.
Bab Anda selalu memilih, hal 112
Kita semua berhak bahagia dengan tetap menjadi wajar dengan kadar yang tidak berlebihan. Bahagia bukan berarti bebas dari rasa sakit atau kesedihan, hanya saja bahagia dengan memaknai semua hal itu biasa terjadi baik senang, sedih, gagal atau sukses.
Comment
3 Responses