Penulis : Dinda Pranata
Membicarakan gurun, tidak ada tempat yang sepanjang mata memandang hanya ada pasir dan suhu yang panas pada siang hari. Hampir semua gurun memiliki suhu yang sangat panas di siang hari dan malam hari yang berangin dan dingin. Namun, berbeda di Gurun Danakil yang berada di negara Ethiopia, Afrika. Tempat ini hampir-hampir disebut sebagai gurun yang tidak layak huni. Bagaimana tempatnya dan mengapa disebut tak layak huni ?
Antara Mengerikan Dan Heran !
Gurun Danakil ini letaknya ada di wilayah Afar, Ethiopia. Letak gurun ini cukup rendah dengan ketinggian 125 meter dari permukaan air laut dan bisa dikatakan menjadi tempat terpanas di bumi. Suhu rata-rata bisa mencapai 34.5 derajat celsius dan pernah tercatat mencapai 50 derajat celcius. Tempat ini hampir-hampir dikenal sebagai tempat terkering, terpanas dan paling tidak ramah di bumi.
Catatan perjalanan mengenai gurun Danakil ini awalnya dilakukan oleh penjelajah gurun bernama Ludovico Mariano Nesbitt pada tahun 1928 bersama tiga pelayannya. Tetapi, sayangnya tiga pelayannya tewas dan ia berhasil kembali ke London pada tahun 1930-an. Kemudian, ia pulang dengan beberapa informasi mengenai gurun itu dan suku yang hidup di sekitarnya.
Sedikit heran, mengapa disana dikenal sebagai tempat yang tidak layak huni tetapi didiami oleh suku Afar sebagai penduduknya? Nyatanya Gurun Danakil merupakan tempat penambangan garam alami yang sangat penting bagi suku itu dan mereka menganggapnya sebagai ’emas putih’.
Pemandangan Seperti Neraka!
Gurun Danakil ini memiliki dua gunung merapi yang aktif, sumber air panas yang mendidih, serta padang garam yang luas. Salah satu danau yang ada di gurun ini yaitu danau Dallol yang terbentuk akibat panas dari dua gunung berapi dan air hujan yang turun dengan kandungan asam yang tinggi sehingga bentuk danau ini kehijauan dan kemerahan.
Selain itu, adanya padang garam yang menurut para ahli geologis sudah terbentuk sejak ribuan tahun lalu. Proses terbentuknya akibat Gurun Danakil yang ada pada titik rendah sehingga saat Laut Merah meluap dan menguap menutupi wilayah ini selama 30.000 tahun, menyisakan lapisan garam yang tebal.
Walau tempatnya yang terlihat seperti neraka, Suku Afar yang mendiami wilayah ini menjadikan tempat ini sebagai mata pencaharian mereka. Mereka tidak tinggal di tempat dimana kandungan asam dari airnya tinggi kurang lebih PH 0.2 tapi tinggal di wilayah yang dikenal sebagai Desa Hamadela.
Jadi, ternyata selain ada tempat yang indah di muka bumi juga ada tempat yang seperti neraka nyata. Sudah siapkah kalian melihat itu ?
Source:
https://www.businessinsider.com/ethiopias-danakil-depression-2013-5?IR=T#the-site-yields-more-than-13-million-tons-of-salt-annually-9
https://www.theatlantic.com/photo/2018/04/travel-monday-a-photo-trip-to-ethiopias-danakil-depression/558128/
https://www.cntraveler.com/story/exploring-ethiopias-danakil-desert-the-most-inhospitable-place-on-earth