Home / Serambi

Fenomena Polar Night – Apa Jadinya Jika Malam Lebih Lama Dibanding Siang?

Senjahari.com - 04/03/2020

Fenomena Polar Night – Apa Jadinya Jika Malam Lebih Lama Dibanding Siang?

Penulis : Dinda Pranata

Kita yang berada di negara Tropis hampir tidak mengenal apa itu polar night. Fenomena dimana malam lebih lama dibanding siang yang hanya dirasakan oleh negara-negara yang letaknya dekat dengan kutub utara. Kita juga tidak harus bingung menghitung waktu dan menyelaraskan perbedaan waktu siang dan malam agar aktivitas tetang seimbang antara bekerja dan beristirahat. Lalu, apa sih polar night itu dan bagaimana jadinya jika satu hari terasa seperti malam ?

Polar Night Dan Posisi Bumi!

Polar night tidak terjadi di negara tropis yang memiliki waktu hampir seimbang antara malam dan siang. Kondisi polar night ini terjadi dimana matahari tidak muncul kepermukaan lebih dari 24 jam. Wah ini sih namanya malam terus! kondisi ini akan ditemukan di wilayah yang berdekatan dengan wilayah kutub dan terjadi pada saat musim dingin berlangsung. Semakin dekat wilayah itu dengan kutub utara semakin terasa lama waktu malamnya.

Terjadinya polar night ini berkaitan dengan posisi bumi yang memiliki kemiringan 23,5 derajat. Akibat dari kemiringan ini membuat sebagian wilayah bumi yang dekat dengan kutub utara atau selatan akan mengalami masa dimana matahari berada pada titik terjauhnya. Sehingga ketika matahari menjauh akan menyebabkan gelap yang lebih lama. Lha, karena posisi bumi yang tidak tegak 90 derajat melainkan 23,5 derajat sehingga membuat jenis polar night semakin beragam antara lain :

  1. Polar Night Twilight : Ketika matahari berada pada posisi kurang dari 6 derajat di bawah horizon.
  2. Polar Night Civil : Ketika matahari berada pada posisi 6-12 derajat di bawah horizon.
  3. Plar Night Nautical : Ketika matahari berada pada posisi 12-18 derajat di bawah horizon.
  4. Polar Night Astronomical : Tidak ada matahari dimana bintang akan terlihat pada siang hari.

Bagaimana Rasanya Ya ?

Jika dilihat dari polar night/malam yang lebih panjang, tentu saja hal ini berpengaruh pada tubuh kita. Sebagian besar orang akan mengalami siklus dimana siang hari adalah waktu beraktifitas sedangkan malam hari adalah waktu beristirahat. Ritme tubuh atau yang disebut dengan ritme sikardian akan terganggu.

Pada pagi hari yang masih gelap akan terasa meletihkan untuk beraktifitas. Mengapa? karena kadar hormon melatonin yang mengatur ritme sikardian ini dipengaruhi oleh cahaya. Jika tidak ada cahaya maka melatonin akan kesulitan diproduksi sehingga merusak siklus tidur.

Baca juga: Kolong Langit-Los Cabos, Mexico: Antara Keindahan Dan Kriminalitas

Lalu bagaimana orang-orang wilayah ini mengatasinya ? Biasanya orang-orang yang berada di wilayah Norwegia, Swedia, Finlandia, sebagian Rusia, Alaska di bagian paling utara, dan Greenland akan mengkonsumsi supplement makanan dan vitamin D, serta berolahraga untuk tetap mengatur ritme sikardiannya.

Namun walaupun mereka merasakan malam yang lebih panjang, mereka juga memiliki masa dimana siang terasa panjang dan melelahkan. Setelah membaca ini, masih ada yang mengeluh malam terlalu singkat untuk istirahat ?

Source:
https://norwaytravelguide.no/norwegian-nature/polar-nights-norway
https://www.lifeinnorway.net/polar-nights/#Polar_nights_around_the_world
https://www.thelocal.no/20191021/north-norways-polar-night-is-about-to-begin-here-are-the-facts-you-need-to-know

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment