Penulis : Dinda Pranata
Agama Hindu dikenal sebagai agama tertua yang pengikutnya masih banyak hingga sekarang terutama di pulau Bali. Dalam konsep ajaran agama Hindu selain ahimsa atau tidak membunuh makhluk lain terdapat ajaran lain yang memberi konsep hidup sederhana dan paling dasar untuk umat manusia dalam segala jaman dan era. Ya, itu tri kaya parisuda atau tiga landasan etika manusia yang berporos pada individu. yang terdiri dari berpikir yang baik (manacika), berkata yang baik (wacika) dan berbuat yang baik (kayika).
Tri Kaya Parisuda Konsep Dasar Bahagia Di Segala Zaman.
Tri kaya parisuda merupakan konsep dasar hidup manusia yang berpusat dari pikiran, perkataan dan perbuatan yang mana jika berjalan dengan baik maka kedamaian akan diperoleh. Manusia dilahirkan dengan keunggulan yaitu pikiran dimana mereka bisa mencari jalan untuk keluar dari segala permasalahannya. Hanya saja apakah pikiran itu sudah dipakai dengan baik atau belum?
Di zaman yang serba canggih pikiran manusia bisa digunakan untuk menolong sesama dengan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Ketika pikiran baik dihubungkan dengan perkataan yang baik akan menghasilkan perbuatan yang baik pula sehingga orang tersebut memberikan kontribusi kebaikan kepada dunia. Contohnya: Pikiran untuk memunculkan laptop awalnya berupa pikiran untuk membantu orang agar bisa bekerja dimana pun tanpa kesulitan (Pikiran baik). Pikiran ini kemudian diutarakan dalam sebuah rapat (Perkataan Baik) dan memunculkan inovasi berupa laptop (perbuatan baik) dimana memberikan manfaat pada banyak orang.
Di mulai dari memikirkan hal yang baik, lalu berucap hal yang baik dan bertindak sesuai dengan kebaikan pikiran menghindarkan diri kita selain dari dosa juga dari hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Konsep ini pula yang membantu kita agar tetap dalam keadaan bahagia entah dengan diri kita sendiri atau ketika berhubungan dengan orang lain. Secara ilmu psikologis sendiri ketika kita ingin bahagia, kita perlu berbagi dengan orang yang tidak bahagia maka kebahagiaan itu bisa berdampak.
Tri Kaya Parisuda Proteksi Penyebaran Hoax
Ini aplikasi yang paling penting dalam berkomunikasi dan berinformasi di zaman yang serba cepat. Di zaman yang sentuh jari arus informasi bisa di dapatkan, tidak jarang berita atau konten bohong atau hoax sering masuk dan dipercaya oleh banyak orang. Orang yang membuat konten-konten tersebut memiliki maksud yang tidak baik dengan memanfaatkan situasi dengan mengajak orang untuk berbuat tidak baik juga.
Baca juga: Panca Klesa, Penyebab Kesengsaraan. Nyatanya juga ada di Filsafat Stoa.
Pentingnya proteksi diri terhadap hal itu dengan penerapan tri kaya parisuda. Berpikir yang baik dengan cara mencari kebenaran informasi itu, berkata yang baik dengan cara menyampaikan kebenarannya dan berbuat yang baik dengan cara tidak membagi konten hoax atau bohong kepada orang lain. Tidak hanya menyelamatkan orang lain tetapi juga mengedukasi masyarakat agar lebih selektif dalam berinformasi terhadap sesama. Seperti yang dikutip dari kitap sarasamuscaya
“Manusah sarwabhutesu,
vartate vai subhasubhe
asubhesu samavistam,
subhesveva vakarayet”
(Sarasamuscaya 2)
Artinya:
Di antara semua makhluk hidup hanya yang dilahirkan sebagai manusia sajalah yang dapat berbuat baik ataupun buruk. Leburlah ke dalam perbuatan baik segala perbuatan buruk itu; Demikianlah gunanya (pahalanya) menjadi manusia
Setelah mengetahui ini masih enggan berbagi hal baik pada sesama? Berbagi kebaikan akan membuatmu lebih dekat dengan kebaikan yang lain.
Source:
https://www.babadbali.com
https://phdi.or.id
Comment
3 Responses