Home / Taman

Pandangan Weda Tentang Ibu Yang Bekerja Di Luar. Mau Tahu?

Senjahari.com - 02/05/2020

Pandangan Weda Tentang Ibu Yang Bekerja Di Luar. Mau Tahu?

Penulis : Dinda Pranata

Stereotip mengenai ibu yang bekerja di luar rumah dan bekerja di dalam rumah masih banyak terjadi di masyarakat. Ada yang menganggap bahwa ibu yang bekerja di dalam rumah lebih mulia dibanding yang bekerja di luar rumah. Ada pula yang beranggapan bahwa ibu yang bekerja di luar rumah lebih hebat dibanding yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga biasa. Nyatanya dalam weda ibu yang bekerja di luar rumah dan ibu rumah tangga memiliki kedudukan yang sama-sama mulia. Bagaimana konsep dalam weda?

Kesetaraan Peran Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Weda.

Dalam pandangan agama hindu yang bersumber pada kitab suci manawa Dharmasastra menjelaskan bahwa penciptaan manusia menerangkan posisi laki dan perempuan secara harkat dan martabat pada posisi yang sejajar. Dimana laki-laki dan perempuan akan saling melengkapi yang karenanya diciptakan perbedaan dari keduanya.

Ksetrabhuta smrta nari bijahbhutah smrtah puman, ksetrabija samayogat sambhawah sarwa dehinam

Arti: Menurut Smrti wanita dinyatakan sebagai tanah, laki-laki dinyatakan sebagai benih, hasil terjadinya jazad badaniah yang hidup terjadi karena melalui hubungan antara tanah dan benih

Manawa Dharmasastra IX.33

Menurut terjemahan sloka Manawa Dharmasastra IX. Sloka 34, pada suatu ketika bisa saja laki-laki lebih berperan dalam kehidupan, demikian juga sebaliknya, wanita juga bisa bisa berperan lebih di dalamnya. Apabila keduanya bisa menyeimbangkan tugas dan perannya dalam kehidupan maka hal itulah yang paling utama. Suatu misal dalam hal mendidik anak dalam rumah tangga. Baik dan buruknya perilaku anak tidak hanya tergantung pada ibunya saja atau ayahnya saja, tetapi dilihat dari kedua orangtuanya. Oleh karena itu baik ibu dan bapak diharuskan meluangkan waktu untuk memberikan pendidikan non formal di dalam keluarga. Sehingga tidak ada saling menyalahkan ketika seorang anak melakukan tindakan di luar norma.

Baca juga: Upacara Kedewasaan Di Bali dan Di Jepang yang Berbeda Tujuan

Wanita Bisa Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga Atau Berkarir.

Di dalam agama hindu sendiri tidak ada pandangan yang mengatur apakah ibu rumah tangga lebih baik atau ibu pekerja lebih baik. Pandangan dalam agama hindu menyatakan bahwa wanita bisa memilih apakah ingin menjadi ibu rumah tangga saja atau tetap menjalankan karir. Hal ini tertuang dalam kitab manawa Dharmasastra dimana wanita yang berkarir dalam rumah atau ibu rumah tangga dinamakan Sadhwi.

patim ya nabhicarati manowagdehasamyata,sa bharti lokanapnoti sadbhih sadhwiti cocyate

artinya: wanita yang mengendalikan pikiran, perkataan dan perbuatan (tri kaya parisudha), tidak melangar kewajiban terhadap suaminya akan memperoleh tempat tinggal di Surga, setelah meninggal dan di dunia ini, ia disebut Sadhwi, istri yang baik dan setia.

Manawa Dharmasastra IX.29

Untuk wanita yang memilih berkarir di luar sekaligus sebagai ibu rumah tangga maka disebut sebagai Brahma Vadini. Istilah ini terdapat dalam Kitab Grhyasutras yang termasuk ke dalam wedangga dimana mengatur tentang pelaksanaan yajna untuk orang yang sudah berumah tangga dan Kitab Dharmasutra yang mengatur hidup bermasyarakat. Dulu istilah ini merujuk pada mereka yang mengejar pengetahuan weda walau sudah menikah. Mereka yang sudah menikah bisa tetap menjalankan profesinya sebagai pembelajar weda untuk bisa diturunkan kepada keturunannya baik dilakukan di dalam rumah maupun di dalam rumah. Contohnya adalah Maitreyi, Lopamudra, Vishwawara, Sikta, dan beberapa tokoh lain. Namun, pada saat ini para Brahma vadini bisa berarti seorang politisi, pengacara, ekonom, pebisnis, atau profesi lain.

Yantrī rād yantryasi yamanīDhruvā’si dharitrī, işe tvorje tvāRayyai tvā poşāya tvā lokam tā indram

Arti: Pengendalian, engkau yang pintar, pengatur pengendali, penguasa yang tegas. Untuk kekuatan, engkau untuk energi, engkau untuk kekayaan, engkau untuk kemakmuran. Memenuhi ruangan, ternak yang diikat.

Yajur Veda XIV. 22

Jika wanita memiliki pendidikan tinggi yang kemudian mengambil jalan wanita karir dan ibu rumah tangga itu baik. Kalaupun ia menjadi ibu rumah tangga saja itu juga baik. Tidak ada yang mengganggap bahwa ibu rumah tangga itu lebih baik atau ibu bekerja itu lebih Baik.

Jadi, hukum hindu tidak meletakkan wanita di bawah pria tetapi mensejajarkannya dengan pria. Stereotip mana yang lebih baik antara ibu yang bekerja atau ibu rumah tangga tidak pernah dipermasalahkan oleh agama hindu. Asalkan suami istri bisa menyeimbangkan peran di dalam keluarga dan di luar keluarga.

Source:
quora.com
bali.antaranews.com
phdi.or.id
cakepane.blogspot.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment