Penulis : Dinda Pranata
Edisi Hari raya waisak dikenal sebagai hari lahirnya Sang buddha yang dikenal dengan nama Siddharta Gautama. Hari lahirnya ditandai dengan berbagai acara sebagai perayaannya bahkan di Indonesia sendiri juga merayakan hari lahirnya sang Buddha. Lalu, Apa makna perayaan ini dan bagaimana perayaan waisak di beberapa negara itu?
Asal Sang Buddha Yang Dikenal Sebagai Pencerah.
Siddharta Gautama berasal dari keluarga bangsawan yang hidup serba mewah dan serba berkecukupan. Ia dilahirkan di wilayah Nepal pada abad ke 5 SM. Ia tidak pernah keluar dari kerajaannya yang ditutup oleh tembok-tembok besar sehingga ia tidak pernah tahu kondisi orang yang ada di luar bangunannya itu. Orang tuanya tidak ingin anaknya melihat kesengsaraan sehingga ia dilayani dengan kenikmatan duniawi berupa harta, kekuasaan dan kenyamanan.
Hingga suatu ketika pangeran ini merasa penasaran meminta izin untuk berjalan-jalan dan melihat hal-hal yang mengejutkan. Ada empat hal yang membuatnya berpikir dan merenung orang sakit, orang tua, orang mati dan orang suci. Kondisi empat hal yang ia temui membuatnya merasa malu akan dirinya yang selalu mendapatkan kenikmatan, kesehatan yang prima, kekayaan yang melimpah sedangkan orang lain di luar ada yang mengalami hal yang tidak sama seperti dirinya. Sehingga hal itu lah yang membuatnya mengambil jalan untuk bertapa dan mencari nilai-nilai spiritual serta kebijakan hidup yang pada akhirnya menjadi ajaran Buddha.
Kesehatan adalah pemberian yang paling baik, kepuasan adalah kekayaan yang terbesar, dan kesetiaan adalah hubungan yang terbaik.
Buddha
Perayaan Waisak Di Beberapa Negara Asia.
Nepal
Perayaan Waisak di Nepal diberi nama Buddha Purnima. Nepal menjadi rumah bagi Sang Buddha lahir. Di daerah Lumbini banyak orang yang berbondong-bondong untuk mendonasikan sebagian dari uang mereka kepada para sesama yang tidak mampu. Tidak hanya uang, ada beberapa dari mereka yang menyumbangkan makanan seperti Kheer, bubur beras manis yang disajikan untuk mengenang kisah seorang gadis ketika ia menawari Buddha semangkuk bubur susu setelah ia meninggalkan jalan keduniawiannya.
Baca juga: Rumah Tradisi-Burn's Night: Acara Makan Malam Sambil Berpuisi Di Skotlandia. Receh Tapi Unik!
Myanmar
Di Myanmar, Waisak diperingati warga Myanmar setiap bulan kedua kalender lunar bertepatan dengan bulan purnama Kason. Pada saat itu, umat buddha berbondong-bondong membawa kendi berisi air yang digunakan untuk menyirami pohon maha boddhi di pagoga-pagoda. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap sang Buddha. Selain itu menyirami pohon ini juga sebagai bentuk doa agar terhindar dari kekeringan.
Bhutan
Di wilayah Bhutan yang kental dengan agama buddha, hari raya waisak jatuh pada tanggal 15 bulan ke empat kalender Bhutan yang disebut Saga Dawa. Dimana pada bulan Saga Dawa kadang berada pada bulan Mei atau Juni. Pada bulan-bulan suci itu, pemerintah Bhutan melarang impor dan penjualan daging guna menghormati hari suci ini. Ribuan umat buddha di Bhutan akan mengadakan ritual mengunjungi biara, dan berdoa di kuil suci.
Sri Lanka
Perayaan Waisak di Kolombo, Sri Lanka akan dirayakan secara meriah. Di rumah-rumah akan dipasang lentera kertas, dan parade iring-iringan musik. Selain itu, d jalan-jalan besar akan dipasang lampu besar, pajangan patung buddha, dan lampion kertas dimana bergambar cerita kehidupan sang Buddha. Perayaan waisak di Sri Lanka menjadi sangat meriah dan penuh warna.
Jadi perayaan Waisak di beberapa negara di Asia bisa sangat beragam. Nyatanya tidak hanya di Indonesia yang merasakannya. Lantas, bagaimana acara waisak di wilayahmu?
Source:
hikmahbudhi.or.id
blueskyescapes.co
bbc.co.uk