Penulis : Dinda Pranata
Kalau dengar nama hewan ubur-ubur biasanya akan terlintas warna hewan ini pink, atau sedikit transparan. Di belahan bumi lain ada sebuah danau yang menjadi tempat tinggal sekawanan ubur-ubur yang sangat langka lho! Ya, salah satu pulau di Pulau Eil Malk, Palau yang ada pada kawasan samudera pasifik. Pulau Eil Malk memiliki danau yang menjadi hunian ubur-ubur langka yang bernama Ubur-ubur Emas (Golden Jellyfish). Hewan apakah ini?
Ubur-Ubur Pecinta Matahari.
Di wilayah Palau sendiri merupakan gugusan kepulauan yang tidak berpenghuni. Kawasan kepulauan ini ada lebih dari 70 Danau asin termasuk Danau Eil Malk. Danau-danau yang terletak di Palau ini diperkirakan terbentuk sekitar 12,000 tahun lalu yang diukur berdasarkan kedalaman danau dan pembentukan sedimen di bawahnya. Namun, di danau ini kita hanya bisa berenang di kedalaman tertentu karena pada kedalaman lebih dari 14 meter danau ini memiliki tingkat kandungan hidrogen sulfida yang beracun bagi penyelam.
Ubur-ubur emas ini setiap hari bisa bermigrasi dan biasanya mereka akan berkumpul di sepanjang tepi danau bagian barat. Sekitar pukul 6 mereka akan menggunakan pompa tubuhnya bergerak mengikuti matahari hingga sampai pada daerah yang teduh di pinggiran danau sebelah timur. Hidup hewan ini sangat bergantung pada sinar matahari karena jaringan dalam tubuhnya terdapat parasit sejenis alga yang bernama zooxanthellae, yang memberikan energi pada ubur-ubur ini.
Ubur-Ubur Emas Yang Paling Ramah,Tapi..
Ubur-ubur emas ini paling ramah terhadap manusia. Danau ubur-ubur ini menarik banyak turis yang datang. Selain pemandangan yang eksotis dan lingkungan yang tropis, turis yang berkunjung bisa menikmati berenang dengan ubur-ubur cantik nan ramah ini. Tak jarang banyak turis yang memanfaatkan keramahan hewan ini untuk berfoto dan bermain bersama sambil menyelam. Walau ubur-ubur ini ramah dan memiliki sengatan ringan serta tidak berbahaya, pada kenyataannya hewan ini tergolong hewan yang terancam punah karena populasinya mulai menurun dari tahun ke tahun.
Berdasarkan informasi dari national geographic pada bulan Maret 2016 saja populasi ubur-ubur ini ada pada angka 600,000 dan hal ini berarti hewan ini mengalami penurunan setidaknya rata-rata 8 juta. Para ilmuan sendiri masih menyelidiki penurunan drastis yang terjadi pada populasi ubur-ubur emas ini. Ada anggapan bahwa penurunan ini terjadi karena pemanasan air laut dari El Nino yang menyebabkan hewan ini tidak bertahan hidup.
Source:
nationalgeographic.com
smithsonianmag.com
atlasobscura.com
cnnindonesia.com