Penulis : Dinda Pranata
“Eka, kamu sudah sembahyang?” Mama memanggil Eka yang langsung masuk kamar sekembalinya dari ruang tamu.
Eka menggeleng sambil menjawab “Lagi haid ma.”
Mama pun menimpali “Kalau kamu sembahyang di rumah saja tidak masalah kok. Percaya sama mama?”
Eka terkejut setelah mendengar pernyataan mamanya yang sangat berbeda dari kebanyakan ibu lain yang justru melarang anaknya sembahyang walau itu di dalam rumah. Lalu mama meminta Eka untuk duduk di sampingnya dan mulai menjelaskan apakah agama hindu melarang wanita menstruasi untuk bersembahyang?
Sifat Tuhan Tidak Terpengaruh Hal Dari Luar.
Banyak pandangan yang kurang tepat bahwa agama hindu melarang seorang wanita untuk bersembahyang ketika ia sedang menstruasi. Saat wanita haid, mereka tetap bisa sembahyang di dalam kamar atau yang bukan sanggah atau pura. Hal ini sesuai dengan sloka berikut:
Eko dam saroa bhutesu gudas
Svetra Upanisad VI.II
Sarva vyapi saiva bhintantar-atma
Karmadhyaksas sarva bhuta drivassas
Saksi ceta kevalo nirgunasca.
Artinya: Tuhan yang tunggal sembunyi (ada) pada semua makhluk,
Menyusupi segala inti hidupnya semua mahluk,
Hakim semua perbuatan yang berada pada semua makhluk,
Saksi yang mengetahui, yang tunggal, bebas dari kualitas apapun.
Sesuai dengan sloka tersebut, wanita dalam keadaan apapun baik menstruasi dan dalam keadaan cuntaka sekali pun mereka tetap bisa bersembahyang atau melakuaan puja trisandya. Berdasarkan cara memuja Hyang Widhi dalam agama hindu terdapat dua cara yaitu Niwerti Marga umat memuja Tuhan dengan jalan melakukan manasa japa, berdoa atau mengulang mantra suci dalam hati. Sedangkan Prawerti Marga umat memuja Tuhan dengan mendatangi pura atau melaksanakan upacara yadnya. Dalam keadaan cuntaka atau menstruasi, wanita bisa melakukan niwerti warga.
Baca juga: Bharatvarsha-Asal Mula Hindu. Pernah Dengar?
Wanita Menstruasi Tidak Bisa Sembahyang Di Pura
Seorang wanita yang sedang menstruasi masuk kedalam keadaan cuntaka. Cuntaka adalah keadaan tidak suci jasmani maupun rohani seseorang akibat suatu peristiwa, seperti kematian anggota keluarga, kelahiran anak, menstruasi, dan sebagainya. Pada saat cuntaka inilah seseorang tidak boleh memasuki area suci seperti pura atau sanggah.
Apa sebabnya? Wanita dalam keadaan haid biasanya berada dalam keadaan yang tidak stabil baik fisik dan psikisnya. Contoh karena ia menstruasi, hormon wanita bisa naik turun sehingga mudah tersinggung. Selain itu wanita yang haid terkadang bisa merasakan nyeri perut yang hebat sehingga tidak bisa berkosentrasi untuk memuja dewa-dewi. Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra pun memiliki pendapat yang sama untuk keadaan cuntaka bagi wanita.
Oleh karena itu wanita hindu masih bisa bersembahyang walau sedang menstruasi asal bukan di sanggah atau di pura. Bagaimana menurut sahabat hindu yang lain?
Source:
nusabali.com
phdi.or.id