Penulis : Dinda Pranata
Tardigrade merupakan hewan kecil yang disebut beruang air. Bagi banyak orang hewan jenis ini tidak terdengar familiar daripada hewan lain dan mungkin sebagian orang mengira bahwa ini hewan jenis baru. Tapi apakah hewan bernama tardigrade ini baru? Lebih mengherankan lagi hewan ini lebih kuat dari hewan lain di bumi. Ini hal mengejutkan dari hewan ini.
Si Kecil Tahan Banting!
Tardigrade merupakan jenis hewan mikroskopik yang berukuran panjang 0.05 milimeter sampai 1.2 milimeter. Hewan kecil ini hidup di daerah lembab di dasar sungai dekat bebatuan berlumut. Hewan kecil memiliki nama lain beruang air yang mana para peneliti memperkirakan dapat bertahan hidup pada suhu-suhu ekstrim. Selain itu karena kemampuannya bertahan dalam kondisi ekstrim para ilmuwan dari Universitas Harvard dan Oxford melihat adanya kemungkinan mereka bertahan dalam bencana-bencana alam seperti gelombang panas ekstrim, ledakan asteroid yang menghantam atau bencana yang memusnahkan manusia sekalipun. Para ilmuwan sendiri memperkirakan mereka sudah hidup selama 500 Juta tahun yang lalu.
Johann August Ephraim Goeze , seorang pendeta Jerman pada tahun 1773. menemukan tardigrade dan memberinya nama yang berarti si pejalan lambat. Tiga tahun kemudian, tahun 1776 pendeta dan ahli biologi Italian bernama Lazzaro Spallanzani menemukan bahwa beruang air ini dapat melakukan transformasi bernama crypobiosis Pada proses cryptobiosis, mereka menarik kepalanya dan kakinya menyerupai bola atau para peneliti mengistilahkan sebagai “tun”, Jika mereka masuk kembali ke air, tardigrade dapat hidup kembali hanya dalam beberapa jam. Peneliti dari tokyo memperkirakan mereka juga dapat membuat antioksidan dalam jumlah besar, yang merupakan cara lain untuk melindungi organ vital miliknya.
Tardigrade Jadi Astronot
kemampuan tardigrade dalam menghadapi situasi ekstrem banyak menarik perhatian para ilmuwan luar angkasa. Beberapa dari mereka memiliki proyek untuk mengirimkan hewan kecil ini pergi ke luar angkasa demi mencari tahu cara mereka bertahan hidup. Menurut laporan online pengiriman mereka keluar angkasa membawa misi untuk mencari tahu cara agar para astronot yang mereka kirim bisa menghadapi stress yang besar saat misi dalam waktu lama.
Ketika tardigrades ditempatkan di misi bulan Israel Beresheet bulan Agustus 2019 lalu, mereka berada dalam keadaan dehidrasi. Mereka membulatkan diri dengan menarik tangan, kaki dan kepala gemuk ke dalam tubuh serta aktivitas metabolisme berhenti sementara. Sayangnya pesawat luar angkasa Beresheet menabrak bulan pada 11 April yang memungkinkan menyebarkan mikroorganisme ke permukaan bulan secara tiba-tiba.
Sejak pendaratan itu banyak dari peneliti yang melakukan penelitian demi memastikan apakah mereka bisa bertahan hidup di bulan apa tidak. Mulai dari penelitian yang membuat dehidrasi hewan ini selama sepuluh hari lalu diletakkan pada sinar UV dan ruangan hampa udara secara penuh. Setelah 10 hari mereka kemudian memasukkan tardigrade ini ke air, hasilnya mereka tetap bisa hidup.
Jika pada akhirnya hewan kecil ini bisa selamat di bulan banyak hal yang bisa menjadi asumsi para peneliti tentang asal usulnya, dan perkembangan ilmu pengetahuan lain. Bagaimana menurutmu? Yuk komen di kolom komentar!
Source:
nationalgeographic.com
theconversation.com