Home / TanyaKenapa

Tanya Kenapa-Hewan Purba Bernama Dinosaurus?

Senjahari.com - 09/06/2021

Tanya Kenapa-Hewan Purba Bernama Dinosaurus?

Penulis : Dinda Pranata

Semua pasti mengetahui apa dinosaurus itu, bahkan anak usia tiga atau empat tahun mengagumi hewan purba ini. Hewan purba bernama dinosaurus sudah sangat umum di telinga dan ingatan kita semua, belum lagi hewan besar ini menjadi inspirasi film seri jurrasic park yang sangat populer. Tapi adakah yang tanya kenapa hewan purba diberi nama dinosaurus? Lalu apakah semua hewan purba bernama dinosaurus?

​Fosil Asing Yang Abstak

Dinosaurus pertama kali ditemukan pada tahun 1824 oleh William Buckland, seorang naturalis dan memberi nama temuannya itu sebagai Megalosaurus. Pada saat peneliti awal menemukan fosil atau tulang dari hewan ini, mereka tidak mengerti seperti apa hewan ini. Bayangan mereka potongan fosil yang mereka temukan menggambarkan hewan besar yang ukurannya berkali lipat dari hewan yang ada sekarang. Setelah kemunculan Megalosaurus, para ahli banyak menemukan sisa tulang atau fosil di awal abad ke-19 seperti Iguanodon, Hylaeosaurus dan lainnya. Hingga pada tahun 1841 seorang ahli biologi dan paleontologi dari Inggris bernama Sir Richard Owen memberi nama hewan-hewan besar ini Dinosaurus.

Richard Owen memberinya nama setelah ia menelusuri dan mempelajari anatomi dari hewan super besar ini. Dalam hasil analisisnya ia menyimpulkan bahwa hewan seperti Megalosaurus, Iguanodon dan Hylaeosaurus memiliki kesamaan berupa kerangka pinggul dan lima verterbra yang menyatu pada bagian pinggul bernama Sakrum. Richard Owen kemudian menuliskan laporan pada tahun 1842 bahwa cukup untuk mendirikan sub-ordo reptil saurian. Nama dinosaurus sendiri ia ambil dari penggabungan kata bahasa latin “deinos” yang berarti mengerikan, dan kata dari bahasa Yunani “sauros” yang berarti kadal atau reptil. Dengan kata lain, dinosaurus adalah kadal atau reptil yang mengerikan.

Dinosaurus sama seperti makhluk hidup lainnya yang perlu dikelompokkan berdasarkan dengan kesamaan yang dimiliki. Hal ini memudahkan kita untuk mengetahui asal makhluk atau mencari siapa leluhur mereka berdasarkan dengan kesamaan dimiliki. Untuk pengklasifikasian atau pengelompokan para ilmuwan menggunakan metode kladistik. Kladistik sendiri merupakan sebuah metode yang menilai hubungan suatu makhluk atau organisme berdasarkan karakteristik yang sama. Menurut sistem klasifikasi itu nama yang diberikan pada organisme terdiri dari nama genus dan nama spesies (biasanya bercetak miring) seperti Homo Sapiens.

​Dinosaurus Bergeser Ketika Penemuan Semakin Banyak

Pemberian nama dinosaurus menjadi polemik di kemudian hari ketika banyaknya penemuan bahwa tidak semua hewan purba ini berbentuk reptil. Para ahli sendiri telah menemukan lebih dari 1,000 spesies. Di antara penemuan itu ada yang bertanduk, yang memiliki sirip seperti lapisan baja, yang memiliki kepala berbentuk kubah, berjenis amfibi dan lainnya. Si hewan purba ini memiliki beberapa ciri utama bertelur dan mereka bisa mengganti gigi mereka sepanjang hidupnya. Jangan-jangan ayam tetangga salah satu turunan dinosaurus!

Baca juga: Tanya Kenapa-Ada Orang Yang Kidal? Sebuah Tantangan Penelitian!

Penemuan beragam jenis hewan purba ini semakin membingungkan banyak orang yang meyakini mereka adalah reptil, sementara penemuan lain membuktikan bahwa tidak semua hewan ini adalah reptil. Nama dinosaurus sendiri yang ditemukan pada masa awal segera melebar dan menjadikannya ordo yang kemudian terbagi lagi menjadi beberapa klasifikasi. Sekarang pemberian nama dinosaurus tidak bisa sembarangan, Ahli paleontologi harus menjelaskan klasifikasi hewan ini dan juga menjelaskan dalam jurnal penelitian. Setelah itu, para ahli ini memberikan saran nama (boleh menggunakan nama penemu, walau jarang sekali) kepada Komisi Internasional untuk Tata Nama Zoologi untuk menghindari penggunaan nama yang sudah ada.

Source:
smithsonianmag.com
theconversation.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment