Penulis : Dinda Pranata
Hari ulang tahun menjadi momen yang membahagiakan bagi banyak orang. Pada hari ini kita mendapatkan banyak kejutan, ucapan hingga kado. Tapi di balik hari yang membahagiakan ini ada sebuah efek yang mungkin akan membuat kita merinding membayangkannya. Efek hari ulang tahun memiliki efek negatif bagi mereka yang menderita semacam gangguan psikologis tersendiri dan menjadi salah satu fenomena sosial yang menyita perhatian. Apa sih sebenarnya efek hari ulang tahun atau birthday effect ini?
Polemik Hipotesis Penelitian
Sekelompok ilmuwan melakukan sebuah studi yang menganalisis data dari 2,5 juta kematian di Swiss antara tahun 1969 dan 2008. Sebuah hipotesis menjelaskan temuan dari penelitian tersebut bahwa beberapa orang yang dalam keadaan kritis “mencoba bertahan” sampai hari ulang tahun mereka atau lebih tragis lagi mengambil keputusan untuk bunuh diri di hari ulang tahunnya.
Dr Vladeta Ajdacic-Gross yang memimpin penelitian ini dari Universitas Zurich mengatakan bahwa data kematian di hari ulang tahun memperlihatkan risiko kematian lebih besar karena penyebab tertentu contohnya seperti kecelakaan dan bunuh diri. Namun ahli statistika yang bernama Spiegelhalter justru tidak melihat bukti untuk ini. Sejauh yang ia ketahui data yang cocok mengatakan bahwa 14% kematian tersebar untuk semua penyebb, usia dan jenis kelamin. Ia memberikan hipotesis alternatif bahwa data statistik yang peneliti pakai tidak akurat.
Data penelitian ini nampaknya menjadi perdebatan di kalangan para ahli sebabnya kecil kemungkinan adanya hubungan kematian dengan alasan menunggu tanggal hari ulang tahun. Seorang ahli statistika menilai data dari penelitian itu tidak cocok dengan alasan yang dikemukakan sehingga tidak tepat memberikan hipotesis yang menganggap hari ulang tahun bisa “membunuh” seseorang. Hasil hipotesis inilah yang menjadi polemik dari penelitian ini.
Efek Ulang Tahun Terjadi Pada Publik Figur.
Seorang aktivis hak perempuan Bettu Friedan, kemudian William Shakespeare hingga pemain bisbol Amerika Garby Harnett meninggal pada hari ulang tahunnya. Penelitian awal yang dilakukan di swiss dan tidak mendapat sambutan baik justru mendapat perhatian lebih. Hal ini terjadi setelah adanya penelitian baru yang menemukan bahwa hari ulang tahun yang menggembirakan bagi banyak orang justru sebaliknya bagi beberapa orang.
Baca juga: Resensi - Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat! Cara Memiliki Mental Baja
Pada penelitian lanjutan yang terbit pada Social Science & Medicine edisi Februari 2015 dengan sampel penelitiannya sekitar 25 Juta di USA pada tahun 1998-2011, seorang peneliti dari University of Chicago Economics bernama Pablo Pena mendapati bahwa angka tingkat kematian rata-rata pada hari ulang tahun orang adalah 6,7 persen lebih tinggi dan banyak terjadi pada kaum pemuda serta pada akhir pekan. Pablo Pena menganalisis catatan administrasi jaminan sosial untuk 25 juta orang yang meninggal tersebut dengan membatasi masalah pada pola musiman yang membandingkan kematian di hari ulang tahun dan apa yang diharapkan pada perayaan ulang tahun tersebut.
Walaupun informasi catatan jaminan sosial tidak menunjukkan karakteristik dan penyebab kematian, tetapi muncul pola-pola tertentu pada kasus-kasus penelitian. Contohnya pemuda berusia antara 20-29 tahun memiliki tingkat kematian 25,4 persen persen pada hari ulang tahun mereka. Tingkat kematian justru lebih tinggi untuk ulang tahun yang jatuh pada akhir pekan di semua kelompok umur.
Efek Hari Ulang Tahun Yang Kelabu.
Perayaan ulang tahun bisa menjadi kelabu ketika seseorang memiliki masalah yang berhubungan dengan hari bahagia itu. Peneliti menganggapnya sebagai efek ulang tahun (Birthday Effect) atau sindrom depresi ulang tahun (Birthday Blues). Siapa pun bisa mengalami hal ini, tetapi kebanyakan mereka yang memiliki permasalahan psikologis seperti kecemasan berlebih, depresi, atau seorang perfeksionis bisa mengalami ini hingga berujung pada kematian.
Penyebab dari birthday blues ini sendiri bisa bermacam-macam seperti masalah usia yang menua, ekspektasi berlebih di hari ulang tahun, hingga harapan yang terlalu tinggi dalam hidup sehingga selalu menilai kurang pencapaian-pencapaian diri sendiri. Bagaimana ciri-ciri orang yang mengalami birthday blues ini:
- JIka seseorang malas atau tidak bersemangat sebelum atau saat hari ulang tahun tiba secara berulang kali dan berturut-turut
- Merasa takut dan cemas sebelum atau saat hari ulang tahun dengan gejala berulang dan berturut-turut
- Tidak percaya diri saat menjelang hari ulang tahun
- IMenghindari kontak dan komunikasi dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan pasanganpada hari ulang tahun
- Kehilangan nafsu makan, dan merasakan nyeri atau sakit secara fisik saat ulang tahun dengan gejala berulang dan berturut-turut,
- Adanya keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan bunuh diri jelang hari ulang tahun.
JIka merassakan lebih dari beberapa gelaja segera menghubungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat. Bagaimana pendapatmu dengan birthday effect ini? Bisa komen dan share artikel ini ya!
Source:
bbc.com
washingtonpost.com