Penulis : Dinda Pranata
Efek flynn atau flynn effect ini salah satu teori psikologi yang tercetus tahun 1980. Jarang ada yang mengenal teori ini tapi di satu sisi orang-orang sangat mengenal istilah IQ yang menjadi dasar penelitian fenomena ini. Fenomena efek flynn berkaitan erat dengan kecerdasan IQ pada manusia. Apa sih Efek Flynn itu dan bagaimana pengaruhnya pada masa kini?
Otak Bisa Sangat “Lunak” Dan “Lentur”.
Siapa bilang otak tidak bisa beradaptasi dan siapa bilang pemikiran tidak bisa berubah? Perubahan otak dan pemikiran manusia sebenarnya menandai bahwa otak kita bisa sangat lentur dan lunak dari yang kita pikirkan. Kemampuan otak tidak selalu berhubungan dengan gen bawaan, namun otak pun memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan apa yang ia pelajari dari lingkungan.
James Flynn pada tahun 1980 mengemukakan teori ini dan memberi nama sesuai namanya. Ia menjelaskan dalam penelitiannya bahwa IQ dari generasi ke generasi mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini pun menjadi inspirasi bagi tim psikolog Lisa Trahan dan teman-temannya untuk meneliti kebenaran dari efek ini. Penelitian dari tim psikolog Lisa dan rekannya menggunakan metode meta analisis untuk hasil yang lebih baik dari penelitian awal Flynn yang menggunakan kartu skor.
Dari hasil penelitian tim Lisa Trahan dan rekannya dengan total 14,031 peserta, tim penelitian tersebut membuktikan bahwa efek flynn itu memang patut diperhitungkan kebenarannya. Tim Lisa menggunakan data dari tahun 1951 hingga 2014 dan mendapati adanya peningkatan IQ dari generasi ke generasi. Namun apa penyebab yang memungkinkan terjadinya peningkatan tersebut? Setidaknya terhadap orang-orang yang tidak memiliki kelainan gen tertentu atau kecenderungan penyakit tertentu.
Tingkat Kesejahteraan Berbanding Lurus Dengan Peningkatan.
Berdasarkan penelitian dari James Flynn dalam buku What Is Intelligence?: Beyond the Flynn Effect tahun 2007 menjelaskan bahwa setidaknya ada beberapa hal yang mempengaruhi peningkatan kecerdasan antara lain: Kemampuan pemecahan masalah, kebiasaan berpikir kritis, sikap mau belajar, ketersediaan informasi pengetahuan, kemampuan memproses informasi dan kemampuan daya ingat. Berdasarkan hal tersebut bagaimana cara memperolehnya yaitu melalui perbaikan kesejahteraan individu.
Baca juga: Buku Tentang Freud, Kelamin dan Serigala Betina
Dalam tulisan Scott Bary Kaufman di laman psychology today menjelaskan bahwa peningkatan IQ ini bisa terjadi karena adanya peningkatan kesejahteraan dari individu. Keadaan individu yang sejahtera mendorong orang untuk memiliki kesadaran terhadap kesehatan, pentingnya nutrisi dan pendidikan. Kebutuhan nutrisi yang terpenuhi secara langsung akan berdampak pada peningkatan kinerja tubuh dan otak untuk menerima informasi. Fakta meningkatnya pemecahan masalah dalam kurun waktu yang lama termasuk revolusi industri menjadi sebagian penyebab adanya efek ini. Bagaimana Pengaruhnya dengan saat ini?
Efek Flynn Dan Pengaruhnya. Apa Yang Penting Dari Ini?
Kemampuan IQ mendukung terciptanya berbagai ‘keajaiban’ dan perubahan dalam aspek kehidupan. Orang-orang yang memiliki IQ tinggi secara tidak langsung berkontribusi terhadap peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti Einsten yang memiliki IQ tinggi bisa menemukan teori relativitas yang tidak terbayangkan oleh orang-orang lain tentang luar angkasa. Temuan-temuan itu membuka cakrawala bagi ilmu pengetahuan ke generasi setelahnya. Orang-orang yang memiliki IQ tinggi pun memiliki kesempatan untuk menciptakan teknologi yang juga membantu peningkatan kesejahteraan generasi selanjutnya.
Kita juga tidak bisa memungkiri bahwa kecerdasan juga ada hubungannya dengan genetik atu bawaan lahir, walau itu bukan menjadi patokan utama yang menentukan anak tersebut ber-IQ tinggi atau rendah. Anak yang lahir dari orang tua buta huruf tidak serta merta membuat anak tersebut ikut buta huruf. IQ bisa berkembang jika lingkungan sosial mendukung untuk terciptanya perkembangan itu dan bukan malah menampik kemungkinannya. Otak manusia bisa lentur atau kaku tergantung dari bagaimana manusia memperlakukan dan menjaga otak tersebut untuk berkembang.
Pada dasarnya pendidikan, pergaulan dan interaksi dengan lingkungan sekitar dapat membentuk perkembangan IQ seseorang. Dari generasi ke generasi banyak perkembangan dan perbaikan yang dibuat. Kita bisa melihat adanya perbaikan kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung program kesejahteraan bagi generasi berikutnya. Namun, walau IQ itu penting bukan berarti menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang tanpa melihat aspek lainnya seperti kemampuan emosional (EQ) yang membuat mereka terhubung dengan manusia lain.
Jika artikel ini membantu, menarik dan bermanfaat. Bantu kami berkembang dengan share dan bagikan ke teman-teman kalian!
Source:
R.Flynn, James, ‘What Is Intelligence?: Beyond the Flynn Effect’, 2007; Cambridge University Press
thoughtco.com