Home / Koridor

Pelajaran Sejarah Membuat Mengantuk! Apa Menariknya Belajar Masa Lalu?

Senjahari.com - 15/07/2021

Pelajaran Sejarah Membuat Mengantuk! Apa Menariknya Belajar Masa Lalu?

Penulis : Dinda Pranata

Pelajaran sejarah sering kali dikeluhkan siswa sebagai pelajaran yang membosankan. Siapa di antara kalian yang membaca pernah mengalaminya? Hampir banyak siswa merasakan hal seperti itu, kecuali mereka yang benar-benar tertarik dengan hal itu. Selain membosankan, siswa sering kali merasa kesulitan karena harus menghafal banyak nama, peristiwa, nama tempat bahkan tanggal-tanggal dalam materi. Lalu, di mana letak masalah dari pelajaran itu? Dan apa manfaatnya belajar sejarah jika siswa begitu bosan belajar sejarah?

Pembelajaran Sejarah Dan Segudang Problematikanya.

Salah satu alasan mengapa siswa merasa mengantuk dan enggan mempelajari sejarah adalah karena anggapan sejarah hanya tentang menghafal. Coba kalian ingat kembali bagaimana siswa harus menghafal nama-nama tokoh dalam peristiwa, tanggal, lokasi yang tak terhitung banyaknya. Jika kita melihat kembali dalam ulangan harian, ulangan semester hingga presentasi tugas cenderung menggunakan metode hafalan daripada menggunakan pendekatan analisis.

Seperti yang dijelaskan dalam sebuah karya tulis milik Drs. Marwoto Saiman berjudul Inovasi Metode Pembelajaran Sejarah menjelaskan bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran sejarah saat ini antara lain pembelajaran yang berpusat pada hafalan, pembelajaran cenderung tidak melibatkan pengembangan pengetahuan siswa dan masih bersifat informatif. Selain itu masih ada pembelajaran belum bersifat ke arah pemecahan masalah, jumlah guru yang tidak berimbang dengan jam kelas, kinerja guru yang kurang maksimal dan latar belakang guru yang tidak sesuai dengan kompetensinya. Lantas bagaimana menghidupkan pelajaran sejarah itu?

Pelajaran Sejarah Boleh Kuno, Metode Ajar Jangan!

Inovasi Pelajaran Sejarah
Ilustrasi Inovasi Pembelajaran Sejarah. Design by canva.com

Pembelajaran sejarah di tahun 90an masih menggunakan metode yang kontekstual. Kontekstual berarti guru masih menggunakan buku teks sebagai acuan utama. Selain itu pembelajaran di era 90an setidaknya masih teacher based yang artinya guru mendominasi pembelajaran. Menurut Agus Susilo dan Adriana Sofiarini dalam jurnal berjudul Peran Guru Sejarah dalam Pemanfaatan Inovasi Media Pembelajaran menjelaskan bahwa di lapangan banyak siswa yang mengeluh bahwa pelajaran sejarah hanya menghafal dan membosanka. Permasalahan demikian yang menimbulkan guru sejarah harus berinovasi dengan media pembelajaran saat ini.

Pembelajaran di era digital seperti sekarang tidak hanya mengacu pada buku semata sebagai satu-satunya sumber namun juga media lain seperti media cetak, televisi, ataupun dari menjelajahi internet. Pembelajaran pada kurikulum 2013 sendiri sudah mengacu kepada siswa untuk terlibat lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Namun tetap saja, tantangannya terletak pada guru sejarah apakah mereka mau belajar untuk berinovasi dan memacu kreatifitas dalam penggunaan media pembelajaran lain agar murid bersemangat serta meminimalisir persepsi bahwa pelajaran sejarah hanya sekedar menghafal.

Baca juga: The Will to Meaning, Lebih dari Sekedar Mencapai Sesuatu

Lalu apa pentingnya belajar tentang masa lalu?

Masa Lalu Ya Masa Lalu, Tapi Maknanya Lebih Dari Itu!

Pelajaran sejarah bukan hanya mempelajari masa lalu kemudian menghafalnya dan sudah begitu saja. Maknanya tidak sedangkal itu. Dunia ini bergerak memiliki pola contohnya saja yang dekat dan sedang terjadi yaitu pandemi Covid-19. Jauh sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 1918 dunia pernah mengalami pandemi serupa yaitu flu spanyol yang menewaskan banyak populasi dunia. Ketika melihat sejarah hanya sebagai hafalan, cukup mudah menghafal nama, tanggal hingga tahun kan? Tapi apakah ada yang mengerti arti dari kejadian tersebut? dan bagaimana menggunakan langkah yang tepat seandainya skenario terburuk terjadi kembali? Akan sulit menemukan solusi jika kita tidak punya pengalaman akan hal itu kan.

Sejarah mengajarkan untuk berkaca pada masa lampau bagaimana sebuah kejadian itu terjadi dan penyelesaiannya. Setidaknya kita bisa menyediakan alternatif terbaik seandainya kondisi terburuk berulang atau serupa sebagai langkah preventif. Tidak hanya itu sebuah peristiwa pasti menimbulkan perubahan dan cara manusia beradaptasi melalui perubahan tersebut. Sehingga kita lebih menyadari bahwa dunia bisa berubah dan menyikapi perubahan itu adalah sesuatu yang normal terjadi. Kita bisa banyak sekali melihat hal-hal dari sejarah untuk masa kini atau bahkan masa depan. Dan yang lebih penting dari itu adalah kita tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti apa yang sudah terjadi dalam catatan sejarah.

Kita memang tidak bisa merubah sejarah yang sudah terjadi, tapi kita bisa berpikir dan bertindak untuk hari ini demi masa depan yang lebih baik dari mengetahui sejarah peristiwa. Bagaimana menurut kalian? Jika kalian merasa artikel ini bermanfaat, kalian bisa bagikan informasi ini ke teman-teman kalian dan bantu kami berkembang.

Source:
Kompas.com
Historians.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment