Home / Serambi

Manusia Hanya Menggunakan 10% Otaknya Dalam Satu Hari? Ini Faktanya!

Senjahari.com - 21/07/2021

Otak dan Jam Kerjanya

Penulis : Dinda Pranata

Dalam melakukan kegiatan apapun dari bangun tidur, berjalan hingga tidur lagi otak merupakan bagian paling aktif dari tubuh. Hampir semua sistem syaraf manusia berpusat pada otak dari tangan, kaki, mata, hidung dan mulut mengirimkan informasi melalui syaraf-syarafnya untuk dikelola oleh bagian dalam kepala ini. Tapi ada pula pendapat yang menyatakan bahwa manusia hanya menggunakan 10% kemampuan otaknya dalam beraktivitas. Benarkah pernyataan itu?

Asal Pernyataan Itu?

Anggapan tentang manusia hanya menggunakan sepuluh persen otaknya bukan terjadi tiba-tiba. Awal mula anggapan ini datang dari para peneliti yang berpendapat bahwa pernyatan ini populer kira-kira pada awal 1900-an. Hal ini bisa jadi terjadi karena adanya kesalahpahaman tentang penelitian neurologis yang pernah ditulis oleh psikolog dan filsuf William James dalam buku The Energies of Men. Dalam bukunya tersebut ia menuliskan bahwa manusia menggunakan hanya sebagian kecil dari kemungkinan sumber daya mental dan fisiknya.

Menurut seorang ahli syaraf, Barry Gordon dari Johns Hopkins School of Medicine menjelaskan bahwa mitos itu sangat kuat dalam masyarakat. Selain itu, ia mengemukakan bahwa hal itu salah besar tentang konsepsi penggunaan dan kemampuannya dalam kehidupan manusia. Mitos penggunaan salah satu bagian kepala tersebut semakin luas dengan rujukan yang pernah ditulis oleh Dale Carnegie tahun 1936 berjudul How to Win Friends And Influence People. Selain itu hal ini semakin meluas dengan tayangan televisi, artikel dan berita yang terus memberitakan kesalahpahaman ini.

Seberapa Banyak Manusia Menggunakan Otak?

Otak dan Kemampuannya
Ilustrasi penggunaan otak/ credit by canva.com

Manusia menggunakan hampir seratus persen kemampuan otak dalam 24 jam termasuk untuk tidur. Tidak semua bagian dalam kepala ini bekerja bersamaan, hal ini sejalan dengan hasil penelitian otak yang menggunakan teknologi pencitraan. Hal serupa pernah John Henley kemukakan, mengutip laman Scientific America bahwa dalam keadaan tidur area seperti korteks frontal, yang mengontrol hal-hal misalnya pemikiran tingkat tinggi dan kesadaran diri, atau area somatosensori, yang membantu orang merasakan lingkungan mereka akan bekerja secara aktif. Lalu bagaimana dengan orang yang melakukan operasi?

Seorang dokter bedah syaraf akan sangat berhati-hati dalam mengoperasi bagian otak yang terkait dengan pengelihatan, pendengaran, dan gerakan sehingga bisa mempertahankan banyak fungsi. Banyak keunikan lain dari otak salah satunya adalah kemampuan untuk memetakan dan mengambil alih aktivitas bagian otak yang lain apabila ia mengalami cedera. Selain itu bagian kecil dalam kepala ini menyimpan misteri lain yang mana dalam otak hanya terdapat 10 persen neuron dan 90 persennya merupakan sel glial yang mendukung neuron-neuron tersebut.

Baca juga: Efek Bathtub Dalam Bahasa. Normalkah?

Intinya kita tidak menggunakan 10 persen otak tetapi hampir 100 persen bagian kecil dalam kepala kita bekerja. Yang membuat kita bertahan pada pemahaman itu karena kita hanya hampu memahami 10 persen dari otak tersebut. Sebenarnya masih banyak mitos tentang otak yang salah kaprah? Apakah kamu salah satunya?

Jika artikel ini bermanfaat, kalian bisa bagikan artikel ini dan bantu kami berkembang.

Source:
bbc.com
scientificamerica.com
thoughtco.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment