Home / Gerbang

Tradisi Menulis Bangsa Sumeria Pra-Alfabet. Tahukah Seperti Apa?

Senjahari.com - 24/07/2021

Tradisi Menulis Bangsa Sumeria Pra-Alfabet. Tahukah Seperti Apa?

Penulis : Dinda Pranata

Menulis sejak dulu menjadi sarana membagi informasi. Tradisi tulis menulis ada untuk menjawab tantangan tradisi lisan yang proses penyebarannya tidak efektif. Tradisi menulis memudahkan seseorang untuk merekam apa yang mereka dengar arau lihat sebagai catatan di kemudian hari. Bangsa Sumeria menjadi bangsa awal yang menggunakan tulisan sebagai bahasa komunikasi. Lantas bagaimana tradisi menulis bangsa ini dari sebelum adanya huruf?

Tradisi Menulis Bukan Sekedar Jejak Di Lempengan Tanah Liat

Para ahli setuju bahwa awal tulisan berasal dari bangsa sumeria pada 3400 SM dengan tulisan berbentuk paku dan gambar. peneliti menterjemahkan dan menemukan bahwa gambar pictogram tersebut berisi catatan mengenai barang, obyek dan angka sehingga belum memiliki arti yang jelas. Peneliti dan para arkeolog menemukan tulisan ini pada pada reruntuhan kota Uruk sebelah selatan mesopotamia. Orang sumeria pada masa awal tulisan mencetaknya di atas tablet tanah liat dan menggunakan alat tulis bernama stylus. Pada tahun 2,340 SM Bangsa Akkadia yang merupakan bangsa Semit mengadopsi tulisan paku dan gambar tersebut.

Saat bangsa Akkadia dengan Raja Sargon memerintah, mereka mengadopsi tulisan jenis ini dengan bentuk yang berbeda dan berkembang menjadi lebih kompleks dengan kombinasi suku kata yang menghasilkan bunyi. Tulisan jenis ini semakin berkembang dan menyebar pada pemerintahan selanjutnya hingga ke Lebanon sampai teluk persia. Meluasnya kekuasaan ini membuat banyak bahasa (kurang lebih 15 bahasa) menggunakan tulisan cuneiform ini. Untuk memudahkan banyak bahasa yang menggunakan tulisan ini, tulisan cuneiform ini berkembang menjadi sebuah sistem bahasa dan tulisan yang memiliki arti. Huruf ini pun bertahan hingga 3000 tahun lamanya.

Kebutuhan Yang ‘Sederhana’ Yang Menghasilkan Tradisi.

Kebutuhan Tradisi Menulis
Ilustrasi Kebutuhan Menulis Untuk Properti/ Credit: Canva.com

Sejak bangsa Sumeria menemukan tulisan dan media tulisnya, kegiatan tulis menulis menjadi sangat esensial dan penting. Tulisan dipakai untuk menjelaskan sebuah benda atau hal dan menyampaikan informasi yang mudah tersimpan dalam waktu lama. Namun jika kita melihat secara spesifik ke dalam kehidupan bangsa Sumeria awal, kebutuhan mereka menulis untuk pencatatan administratif. Serupa pada buku Cuneiform Text And Writing History bahwa pencatatan administratif seperti transfer barang secara personal, antar department atau institusi dilakukan oleh sebuah administratif publik dalam lembaga administrasi kerajaan.

Selain untuk pencatatan administrasi, tradisi menulis bangsa Sumeria berguna untuk transaksi ekonomi yang legal. Dengan adanya pencatatan transaksi ini memungkinkan mereka menggugat kepemilikian properti atau benda jika ada masalah di kemudian hari. Ketika tulisan cuneiform ini sudah memiliki arti, banyak dari temuan-temuan arkeolog yang mengidentifikasi surat-surat yang dibuat oleh bangsa Sumeria. Semakin berkembangnya tulisan ini tradisi menulis pun tidak hanya sebatas pencatatan dokumen administrasi, catatan kepemilikan properti atau surat menyurat. Bangsa Sumeria memanfaatkan tradisi menulis untuk menghasilkan bermacam-macam catatan ritual, doa, lagu untuk raja, puisi dan tentu saja catatan kenegaraan.

Baca juga: Cuneiform Tulisan Tertua - Ini Bukti Hieroglyph Bukan Sistem Tulisan Tertua ? Nggak Percaya Ini Penelitiannya.

Walau tradisi menulis di awal ini terdengar sederhana tetapi membuat mereka terbiasa mencatat banyak hal, sehingga kebiasaan ini berlangsung secara turun temurun. Bagaimana dengan peradaban yang lain?

Bagi kalian yang merasa artikel ini berguna, kalian bisa bagikan artikel ini dan bantu kami berkembang.

Source:
Britannica.com
History.com
Mieroop, Marc Van De. 1999. Cuneiform Text And Writing History. New York: Routledge

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment