Home / TanyaKenapa

Tanya Kenapa-Jari Keriput Saat Berlama-lama Dalam Air.

Senjahari.com - 03/08/2021

Jari keriput

Penulis : Dinda Pranata

Jika kita mandi atau berendam air hangat, kita sangat menikmatinya sampai bisa lupa waktu. Saat kita hendak mengeringkan tubuh, kita sering mendapati jari keriput dan tidak elastis pada bagian tangan dan kaki. KIta pun jadi heran, apakah kulit kita baik-baik saja atau tidak. Nyatanya kondisi jari sangat normal bahkan siapa tahu nenek moyang terdahulu pun mengalaminya. Tapi tanya kenapa jari tangan bisa berkerut jika berlama-lama dalam air?

Anggapan Kulit Tidak Elastis = Kulit Keriput.

Membicarakan buah plum pasti yang paling kita ingat adalah manisan atau jenis buah untuk acar. Kenyataannya buah plum ini memiliki kesamaan dengan kulit. Buah plum dan kulit sama-sama bisa mengering dalam kondisi yang berbeda. Efek kering pada kulit terjadi karena hasil penurunan kolagen dan elastin dan membuat kulit kurang elastis. Biasanya bagian kulit yang kurang elastis yaitu bagian jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki. Ini terjadi karena lapisan epidermis yang lebih tebal dari bagian tubuh yang lain menutupi ujung kulit jari tangan dan kaki sehingga lapisan kulit tidak menyerap air secara merata.

Tapi ada perbedaan antara kulit yang tidak elastis dan kulit yang keriput dalam air. Walau memiliki penyebab yang sama yaitu air, pada dasarnya proses ketidakelastisan kulit dan kulit memgerut itu berbeda. Berdarkan laman thoughtco para peneliti sudah melakukan penelitian sejak tahun 1930an dan mendapati bahwa efek tidak elastis bisa tidak terjadi pada orang yang mengalami kerusakan syaraf di jari-jari dan penyebab kerutan disinyalir dari penyempitan pembuluh darah di bawah kulit.

Jari Keriput Dan Kemampuan Bertahan Hidup?

Proses berkerutnya kulit berasal dari lapisan luar kulit yang melindungi jaringan di bawahnya dari bahaya radiasi dan patogen. Lapisan ini bisa dikatakan cukup tahan karena lapisan yang mengandung keratinosit di dasar epidermis membelah untuk membentuk lapisan sel yang kaya keratin. Saat proses pembentukan sel tersebit, sel yang lama akan terangkat dan mati sehingga membentuk apa yang dinamakan stratum korneum. Inti sel yang mati tersebut membentuk lapisan hidrofobik. Saat kulit terendam air lapisan keratin menyerap dan mengembang sedangkan pada lapisan lain yang hidrofobik ia akan menolak air. Stratum korneum mengembang, lalu menempel pada bagian bawah dan bergerombol sehingga membentuk kerutan.

Laman Scientific America pernah menuliskan sebuah informasi bahwa pada tahun 2011, Mark Changizi yang merupakan ahli saraf evolusioner di 2AI Labs dan rekannya melakun serangkaian penelitian dan menemukan bahwa kerutan sebagai proses aktif dan setidaknya memiliki fungsi evolusi. Dalam studi tersebut peserta mengambil kelereng basah atau kering dengan ukuran yang berbeda menggunakan tangan berkeriput dan tangan normal. Subyek penelitian menghasilkan bahwa peserta dengan kerutan di jarinya lebih mudah mengambil kelereng basah dan mereka menyebutkan jari yang keriput itu tidak mempengaruhi seseorang dalam mengambil benda yang kering sekalipun. Tim penelitian tersebut memberikan gambaran jari keriput memudahkan nenek moyang terdahulu mencari makanan di sungai atau perairan.

Baca juga: TanyaKenapa- Hewan Liar Di Cina Dikonsumsi? Ada Asal Usulnya Lho!

Jadi jangan heran jika kulitmu tiba-tiba keriput saat berendam terlalu lama, karena itu semua bentuk pertahanan diri dari si kulit terhadap benda di sekitarnya. Bagi kalian yang merasa artikel ini bermanfaat, kalian bisa membagikan informasi ini ke media sosial kalian dan bantu kami berkembang!

Source:
scientificamerica.com
thouthco.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment