Penulis : Dinda Pranata
“Mat, pernah ingat kuliah dari Prof. Eka?” tanya Joko. Si Mamat tampaknya masih mencoba mengingat kapan terakhir kali ia masuk kuliah profesor killer itu.
“Wah, jangan tanya materi kuliah dari Prof. Eka,” gumam Mamat, “aku banyak ketinggalan.” Mamat menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Entah berapa lama Mamat harus mengulang mata kuliah Profesor itu karena ia selalu lambat dalam mencerna tapi juga enggan bertanya saat tidak mengerti. Joko hanya bisa tertawa dan menjelaskan materi tentang sastra gotik dari Profesor itu.
Mamat teramat lambat cerita ilustrasi pribadi
Istilah sastra gotik memang sangat asing dalam dunia literasi Indonesia. Sastra ini banyak dipakai oleh sastrawan dari dunia barat dan penulisnya juga sebagian besar kita kenal. Apa sebenarnya sastra gotik dan kapan muncul karya sastra ini?
Sastra yang Terinspirasi Dari Arsitektur.
Banyak yang sudah akrab dengan kata gotik ini. Gaya gotik sendiri merupakan bentuk gaya bangungan atau arsitektur abad pertengahan di Eropa. Bangunan dengan gaya ini banyak sekali ditemukan di gereja dengan ciri bangunan yang megah dan tinggi besar dengan maksud untuk menggambarkan kekuatan Tuhan dan orang yang menyembah-Nya.
Gaya arsitektur ini muncul karena adanya kebosanan dari model-model minimalis pada era sebelumnya. Ciri khas dari bangunan dengan gaya gotik seperti ujung bangunan yany lancip, atap lengkung, pencahayaan yang minim dan gargoyle atau patung monster kecil yang diletakkan di atap bangunan. Lalu apa hubungan antara gaya bangunan dan sastra?
Baca juga: Puisi Dan Kata "Njelimet" Di Dalamnya. Bagaimana Menikmatinya?
Gaya arsitektur ini kemudian banyak menginspirasi sastrawan abad ke 18 hingga 20-an untuk menciptakan tulisan dengan gaya yang lebih ‘kelam’ dari gaya yang sebelumnya. Gaya sisi kelam inilah yang mendasari lahirnya sastra baru dengan latar fisik dan psikologis yang berkaitan dengan kisah misteri, ketegangan, dan takhayul. Periode sastra gotik ini ada mulai tahun 1765 bersamaan dengan kepopuleran sastra romantisme tahun 1765 dan terus berkembang hingga 1840. Sementara pengaruh luasnya dapat dirasakan pada karya-karya abad ke-20an
Sastra Gotik yang Memiliki Ciri Khas
Seperti pada karya sastra lainnya, sastra gotik pun memiliki curi khas baik pada alur cerita, penokohan dan latar ceritanya. Alur dari sastra ini biasanya melibatkan orang-orang lugu dan tidak berdaya yang terlibat dalan cerita misteri yang kompleks dan kelam. Salah satu karya sastra gotik yaitu novel klasik karya Anne Radcliffe berjudul The Mysteries of Udolpho. Selain itu sastra modern seperti kisah horor, thriller, atau urban legend bisa masuk dalam kategori sastra gotik ini.
Elemen kunci dari sastra ini biasanya terletak dari penggambaran suasana yang mencekam, penuh ketegangan, ketakutan, ada unsur mistis dan traumatis. Lalu ada latar tempat yang biasanya cenderung ada di kastil gelap, rumah atau bangunan terbengkalai, gua, hutan belantara dan pulau tak berpenghuni yang gelap. Lalu bagaimana dengan genre cerita dari sastra ini? Genrenya tidak hanya sebatas cerita misteri, urban legend atau thriller tetapi juga kisah melodrama yang memiliki intensitas emosi yang tinggi dengan teror dan kepanikan para tokohnya. Dan juga, novel-novel sadisme.
Perkembangan Sastra Gotik Dalam Karya Sastra Modern
Sastra gotik ini berkembang selama periode sastra romantisme di Inggris seperti yang sudah dijelaskan di atas. Elemen kuat dari sastra gotik ini adalah kisah-kisah supranatural, urban legend, misteri gelap yang masih mendominasi karya-karya ini.
Pada pertengahan tahun 1800-an, sastrawan yang cukup kita kenal yaitu Edgar Allen Poe berhasil mengeksplorasi sastra ini dengan penggambaran sisi gelap psikologis manusia melalui trauma, kejahatan, dan penyakit mental. Lalu juga Stephen King yang terinspirasi dari Edger Allen Poe sukses memberikan suasana mencekam dengan novel pembunuhan, detektif, dan thriller yang menggunakan sisi psikologis manusia.
Baca juga: Review Bukan Pasar Malam: Dari Filsafat, Profesi Sampai Politik
Pada masa modern sekarang ini, karya sastra jenis ini banyak mempengaruhi karya sastra di era ini. Di Indonesia sendiri bisa dilihat dari novel-novel urban legend yang mendominasi seperti novel karya Risa Saraswati dalam Danur, ada juga naskah film thriller Tiga Dara, dan lainnya.
Source:
britannica.com
thoughtco.com