Penulis : Dinda Pranata
Pembagian otak merupakan salah satu pemahaman yang umum di masyarakat. Pemahaman ini berlanjut dan semakin melebar bahkan dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis. Tapi apakah pembagian otak ini benar adanya? Dari mana asalnya konsepsi pembagian otak kanan dan kiri ini?
Asal Usul yang Berkabut

Penggambaran umum tentang kanan dan kiri sejak dahulu memang kurang mengenakkan. Saat kanan diidentikkan dengan kebaikan dan kiri diartikan sebagai kejahatan atau keburukan. Kondisi ini ternyata mempengaruhi pencitraan tentang tubuh seperti tangan atau otak. Ternyata tidak hanya sampai penggambaran itu saja, adanya temuan belahan otak di tahun 1940-an juga turut andil dalam pemahaman otak kanan dan kiri.
Berdasarkan pada International Journal of Inovation, Creativity and Change tahun 2019 menjelaskan bahwa bisa jadi pemahaman ini muncul di tahun 1940-an. Saat seorang dokter melakukan pembedahan untuk pasien epilepsi. Apa yang terjadi pada pembedahan itu?
Pemahaman otak kanan dan kiri dimungkinkan berasal dari literatur ilmiah tentang penyakit split-brain. Pada masa itu untuk mengobati pasien yang mengalami kerusakan pada bagian otak, seorang dokter perlu membelah otak. Proses dari pembedahan penyakit ini melibatkan pemotongan corpus callosum — jalur neuron besar yang menghubungkan belahan otak kiri dan kanan— yang mana menjadi metode pertama untuk mempelajari koordinasi belahan otak. Pembedahan ini yang kemudian memunculkan pemahaman bahwa otak kanan dan kiri. Walau begitu penelusuran ini belum pasti, sehingga peneliti masih melanjutkan penelitian mengenai asal usul ide otak kanan dan kiri. Lalu apakah konsep otak kanan dan kiri ini benar adanya?
Pembagian Otak dan Sebuah Penelitian Tingkat Lanjut.
Berdasarkan penelitian terbaru, secara umum tidak ada pembagian otak secara khusus seperti yang kita ketahui secara luas. Pembagian otak, baik untuk pengolahan logis dan artistik tidak dilihat berdasarkan belahan otak mana yang paling banyak bekerja. Menurut penelitian dari jurnal Nature dari Univeritas Utah tahun 2013 menjelaskan neuron atau syaraf melakukan pendistribusian setiap pengalaman dan informasi yang kemudian menyebar ke seluruh bagian otak.
Baca juga: TanyaKenapa Angka 13 Dianggap Sial ?
Ada bagian dari bernama korteks serebral, yang memang terdiri dari dua bagian. Namun, keduanya terhubung secara rumit ke bagian otak yang lain dengan sel syaraf sebagai penghubungnya. Rumitnya jalur sel syaraf penghubung di otak sehingga tidak bisa dikatakan bahwa orang yang cenderung pandai menggunakan logika akan menjadi seorang dokter atau insiyur. Sedangkan mereka yang menggunakan otak kanan akan sukses menjadi seorang seniman.
Peneliti dari Center for Translational Research in Neuroimaging & Data Science (TReNDS) bernama Armin Iraji juga menyatakan bahwa otak seperti organisasi di mana karyawan bekerja sama untuk menjalankan sebuah sistem. Kurang lebih seperti co-working space di mana orang-orang dengan pekerjaan berbeda dapat keluar masuk ruangan tersebut dalam waktu yang berbeda-beda.
Lagi-Lagi Tentang Mitos Kerja Otak

Dalam sebuah tulisan di Biomedical odyssey dari Universitas John Hopskin menjelaskan bahwa ada faktor lain yang mungkin menjadi kecenderungan kita membedakan kreatifitas dan pemikiran analisis sebagai sesuatu yang berlawanan. Sama dengan halnya akal dan emosi yang mana mungkin berbeda, tetapi tidak menyiratkan pemisahan akal dan emosi itu dari manusia. Kita perlu menahan diri untuk mendefinisikan apakah kita orang yang berotak kanan atau kiri. Bukan tanpa alasan kok.
Para peneliti sudah banyak menjelaskan bahwa otak walau memiliki sisi kanan dan kiri, kedua belahan — yang biasa disebut hemispere — ini pun terikat oleh syaraf. Tidak mungkin bagi kita untuk menggunakan satu sisi otak pada satu waktu. Misal saat kita merasakan emosi, pada waktu yang sama kita menerima informasi penyebab emosi yang berdasarkan pada pengalaman sebelumnya dari belahan otak lain. Sehingga kita tidak dapat mengatakan hanya menggunakan salah satu belahan otak. Kita tidak bisa mengartikan dengan mudah seseorang dengan gaya berjalan, menggunakan tangan, bersikap, preferensi individu, dan profesi sebagai seseorang yang dominan menggunakna belahan otak kanan atau kiri.
Walau tidak bisa menterjemahkan penggunaan bagian otak kanan dan kiri, tetap saja otak memiliki fungsi tertentu pada bagian terkecilnya. Seperti pada amygdala yang memiliki fungsi untuk mengatur memori dan lainnya. Kita tidak bisa memungkiri fakta tersebut. Cukup misterius sekali bagian otak kita, bukan?
Baca juga: Stigma Kusta: Cermin Buta dalam Nista dan Kusta
Bagian otak itu memang terbagi, Tapi tidak bisa berdiri sendiri.
Walau otak terbagi, jangan mudah mengklasifikasikan diri
By Dinda
Source:
Heathline.com
npr.org
britannica.com
Comment
mungkin maksudnya dalam kita menyikapi sesuatu salah satu otak yang lebih dominan bekerja saat itu. misal saat melukis yang bekerja otak kreativitas kita yang pada akhirnya dominannya otak terbentuk dari kebiasaan kita sehari-hari. lebih logis atau kreatif. gtu kali ya #cmiiw 😅
Iya sih kadang ada sebagian yang mendewakan otak kanan, padahal keduanya baik otak kanan maupun kiri sama-sama memiliki peran dan fungsinya inya masing2 yang saling mendukung. Tidak ada satu bagian lebih mengungguli bagian lainnya.
Iya sih, stelah tau baca ini saya jd terdekstruksj soal otak kanan kiri ini
Wah endingnya keren banget. Kalau sejauh yang saya tahu, otak kanan dan otak kiri itu related to fungsi kreativitas dan analisa. Otak kiri bagian analisa, otak kanan bagian hura-hura, maaf, maksudnya kreatif.
Mungkin yang dimaksud kita termasuk si otak kanan atau otak kiri itu, lebih pada kecenderungan penggunaan fungsi otak. Cenderung menggunakan otak kanan/kiri. Ya walaupun otak kan bukan ginjal yang bisa bekerja sendiri. Keduanya, kanan dan kiri itu diciptakan sepaket, dan bukan untuk dipisahkan.
Jadi selama ini hanya mitos dan belum ada penelitian yg membuktikan klasifikasi otak kanan dan kiri yg sebelumnya sering kita dengar/baca ya? Menarik juga nih penjelasannya
Seru sekali pembahasannya karena emang banyak orang masih mengklasifikasikan pembagian otak ini saat ada bagian lain yang unggul. Eh berarti otak kanan/kiri nya lebih dominan. Begitu deh kira2.
mantap kak informasinya, emang banyak yang menggolongkan otak kiri dan kanan dan memang menurut saya berbeda tugas, namun bekerja menjadi satu
Woalah, jadi pada dasarnya tidak mungkin ada pekerjaan yang ditimpang pada satu sisi otak di saat tertentu. Nice info
8 Responses