Penulis : Dinda Pranata
Pagupon omah e doro,
melu nipon tambah soro.
Cak Durasim
Semua mata tertuju pada bangsa Indonesia saat detik-detik kemerdekaan. Dari persiapan hingga pada akhirnya Indonesia menyatakan kemerdekaan yang langsung dipimpin oleh Presiden RI pertama Soekarno. Sejarah banyak detik-detik kemerdekaan hingga paska kemerdekaan menjadi hal yang paling banyak beredar di koran, televisi hingga radio. Bagaimana kondisi Indonesia sebelum, saat dan sehari setelah pembacaan proklamasi tersebut?
Janji Manis dan Sensor Berita Oleh Jepang
Pada masa pendudukan Jepang sudah tak terhitung jumlahnya janji manis mereka tak kunjung berwujud. Yang ada justru sebaliknya, mereka menggunakan rakyat Indonesia untuk kepentingan perang pasifik yang melibatkan pihak Jepang. Dengan iming-iming kemerdekaan dan pengayoman bagi rakyat Indonesia, mereka merampas sumber daya alam hingga sumber daya manusianya.
Jepang bahkan membentuk Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), badan militer seperti PETA, Heiho dan lainnya dengan satu tujuan. Ya tentu untuk kepentingan bala bantuan di perang pasifik. Sayangnya di tahun 1944 banyak kekalahan dari Jepang di perang pasifiknya bahkan kita patut bersyukur tidak ada warga negara yang perlu terjun ke perang pasifik secara langsung tersebut. Secara bertahap informasi kekalahan ini sampai ke telinga warga negara Indonesia. Kok pelan-pelan?
Baca juga: Peringatan Kemerdekaan RI: Sudahkah Merdeka dari Sampah Plastik?
Pada dasarnya kehidupan pemberitaan di zaman pendudukan Jepang sangat tertutup (jadi inget sama zaman orde baru). Apapun yang sampai ke warga sometimes nggak sama dengan keadaan faktual di lapangan. Berita dari siaran radio lokal sudah melalui sensor dari pihak Jepang, bahkan ironisnya rakyat yang memiliki radio, radio mereka dirampas pihak Jepang.
Para Petinggi Menjemput Kemerdekaan Indonesia

Tahu nggak kalian? Pada tanggal 6 Agustus 1945, Bom Atom dijatuhkan oleh Amerika di Hiroshima—setidaknya Jepang kehilangan 78.000 warga akibat bom itu— yang artinya itu mendekati titik kekalahan Jepang. Sehari setelahnya pada 7 Agustus 1945, Jepang membentuk PPKI (Panitia Pembentukan Kemerdekaan Indonesia). PPKI terbentuk atas lersetujuan Jendral Tertinggi Militer Jepang di Asia Tenggara yaitu Jendral Terauchi di Saigon (Vietnam).
Tapi PPKI kok nggak langsung mengumumkan kemerdekaan sih? PPKI ini walau namanya untuk kemerdekaan Indonesia tapi belum sepenuhnya bertujuan kesana—maksudnya gimana nih?—karena salah satu pembentukan masih untuk kepentingan si Jepang. Tugas PPKI antara lain meresmikan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 yang awalnya sudah disepakati disidang BPUPKI. Lalu kedua tujuannya adalah untuk mempercepat terbentuknya pemerintahan Indonesia.
Namun untuk mencapai tujuan itu, Jepang pun mempunyai syarat yaitu membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya (Perang Pasifik) yang dikatakan oleh Jepang adalah bagian dari perang Indonesia. Syarat kedua yaitu menyesuaikan tujuan bangsa dengan cita-cita Jepang yang dengan kata lain Indonesia menajdi negara persemakmurannya. Nah lho terus bagaimana itu?
Untuk memperjelas tentang tugas utama PPKI, para petinggi yang diwakili oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Widyodiningrat pergi ke Dalat (Vietnam) untuk menjemput bola emas kemerdekaan. Tapi perjalanan mereka penuh dengan drama-drama kekhawatiran yang segera terjawab saat mereka transit di Singapura. Tepat pada tanggal 9 Agustus 1945, Amerika menjatuhkan bom kedua di Nagasaki. Keputusan untuk transit di Singapura pun tidak sia-sia demi keselamatan penumpang yang merupakan tokoh penting.
Menciptakan Kemerdekaan Bukan Menunggu!
Pertemuan dengan Jendral Terauchi terjadi pada tanggal 12 Agustus 1945. Pada pertemuan itu sang Jendral terang-terangan mengaku posisi Jepang sudah hampir kalah telak. Untuk itu si Jendral menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Alasan si Jendral adalah setidaknya perlu persiapan yang matang agar Indonesia siap merdeka.
Dalam pertemuan itu Jenderal Terauchi juga mengesahkan para personil PPKI yang jumlahnya 21 Orang. Tapi, eh tapi sekembalinya para petinggi itu ke Indonesia, justru banyak perdebatan di dalam negeri yang tidak setuju kemerdekaan Indonesia ditentukan oleh Jepang atau dengan kata lain pemberian dari penjajah. Tepat pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Berita ini mulai menyebar di mulai dari pulau paling timur Indonesia kedatangan tentara sekutu membuat Jepang yang menduduki wilayah itu tak berkutik. Saat semua siaran radio masih dalam pengawasan Jepang, Sultan Syahrir dan para pahlawan bawah tanah sudah mendapatkan kabar ini lewat siaran-siaran yang mereka dengar. Sultan Syahrir yang menerima informasi pada tanggal 15 Agustus 1945 segera menyampaikan kepada Moh. Hatta. Sayangnya, Pak Hatta tidak percaya seolah Bung Hatta masih percaya Jepang akan menyerahkan kemerdekaan sesuai dengan janjinya.
Tak heran serangkaian skenario untuk segera memerdekakan Indonesia terjadi. Mulai dari peristiwa Rengasdengklok hingga akhirnya Indonesia merdeka di tanggal 17 Agustus 1945. Para pemuda yang pro-kemerdekaan seolah menciptakan momentum bukan menunggu momentum untuk merdeka. Lalu bagaimana Indonesia sehari setelah merdeka?
Sehari Kemudian ….

Sehari setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 18 Agustus 1945, kondisi Indonesia masih dalam masa transisi. Tepat sehari setelah merdeka PPKI yang sudah terbentuk melakukan sidang resminya. Dalam sidang PPKI ada beberapa hal yang mereka bahas bersama 21 anggota dan 6 anggota tambahan yang tidak diketahui oleh Jepang saat pengesahan di Dalat.
Pertama mereka mengesahkan Rancangan Undang-Undang yang sudah dibuat oleh Soepomo dengan beberapa perubahan hingga akhirnya menjadi UUD 1945. Lalu setelah mengesahkan UUD 1945, PPKI juga mengangkat presiden dan wakil presiden untuk Indonesia dengan pilihan jatuh pada Soekarno dan Moh. Hatta. Dan yang ketiga, PPKI membentuk Komite Nasional sebagai dewan pembantu presiden dan wakilnya saat masa transisi kemerdekaan. Tapi apakah sampai di sana kita sudah menjadi negara?
Belum! Karena banyaknya hal yang harus negara Indonesia susun sejak merdeka, walau secara konstitusi sudah disepakati pada 18 Agustus 1945 (itu jadi alasan kenapa tanggal 18 Agustus jadi hari konsutusi Indonesia), PPKI masih memiliki agenda dalam membentuk negara Indonesia yang kuat. Banyaknya agenda itu menjadikan sidang PPKI terhelat sebanyak tiga kali yaitu sidang I (18 Agustus 1945), sidang ke-2 (19 Agustus 1945) dan sidang ke-3 (22 Agustus 1945).
Rentetan kejadian ini, menyatakan bahwa kemerdekaan adalah serentetan perjuangan penuh drama dan tragedi. Jadi, pertanyaan kita selanjutkan benarkah kita sudah merdeka?
Merdeka itu suatu kata yang luas untuk ditafsirkan.
Kita perlu memberi ruang lingkup yang jelas agar perjalanan menjadi merdeka lebih jelas.
Dinda Pranata
Source:
Tirto.id
kompas.com
Kebudayaan.kemdikbud.go.id
Comment
Benar sekali bahwa sebelum merdeka harus ada persiapan. Tapi benar juga langsung ambil kesempatan selagi ada jadi dikejar, yang lainnya menyusul. Tapi jauh dari itu semoga tgl 17 agustus adalah tanggal terbaik untuk Indonesia merdeka selamanya
Suka sekali dengan pembahasan kemerdekaan dalam artian yang luas ini.
Semoga dengan meneladani semangat menggapai kemerdekaan, kita semua selalu ingat bahwa ada banyak pengorbanan dan mari kita jaga sampai titik darah penghabisan.
Sudut pandang sejarah kemerdekaan yang menarik untuk dikulik.
Merdeka, jadi satu kata yang harus selalu diperjuangkan hingga kini. Apalagi sebagai masyarakat Indonesia sendiri, harus mengerti definisi merdeka itu sendiri
Merdeka,
Saya sangat beruntung dilahirkan setelah Indonesia merdeka. Tidak terbayang jika saya ada saat itu, masih banyak banget PR yang harus dipikirkan. Buta membaca, mitos-mitos, dll.
Tapi beliau-beliau ini sangat optimis dengan Indonesia kedepan. Terimakasih, jasa kalian tidak akan pernah tergantikan 🙂
Sejarah ditulis oleh para pemenang, begitu bunyinya. Jadi hingga sekarang, mungkin bisa disebut kalau kita tidak benar2 memahami peristiwa kemerdekaan RI. Ada kabar beredar bahwa Uni Soviet yg pertama kali mengakui kedaulatan dam kemerdekaan RI. Pokoknya sebagai WNI wajib memiliki pandangan mengenai Pancasila, Merah Putih, dan Garuda. Merdeka!
kemerdekaan memang proses yang panjang. harus ada perang secara fisik dan secara intelektual. Bahkan setelah kemerdekaan pun tetap harus berjuang mengesahkan berbagai peraturan hingga mendapat pengakuan dari negara lain. sosok2 di masa lalu sekeren itu, sampai membentuk indonesia menjadi negara merdeka.
Nice artikel. Jarang sekali artikel membahas tentang hari hari pertama setelah kemerdekaan Indonesia.
8 Responses