Penulis : Dinda Pranata
Simon Bolivar merupakan salah satu tokoh terbesar dalam sejarah pembebasan Amerika Selatan dari kolonialisasi Spanyol. Dalam buku ini Simon Bolivar adalah tokoh yang memiliki jiwa patriotisme tinggi untuk menyatukan negara-negara Amerika Selatan. Sayangnya semua usahanya tidak berjalan lancar.
Kisah Simon Bolivar ini diceritakan oleh Gabriel Gracias Marquez dalam bukunya The General In His Labyrinth. Bagaimana kisah bukunya, apa yang bisa kita kulik dan Apa tantangannya membaca ini?
General in His Labyrinth dan Simon Bolivar
Buku the general in his labyrinth bercerita tentang perjalanan akhir Simon Bolivar, sang pembebas negara-negara Amerika Latin dari kolonialisasi pihak Spanyol pada abad ke 19. Kisah Simon Bolivar ini mengambil sudut pandang dari ajudan kepercayaan Bolivar bernama Josè Palacios.
Narator membuka cerita ini pada saat terjadi perseteruan antara Simon Bolivar dengan Jenderal Satander, sahabat karibnya. Jenderal Bolivar menderita sakit yang cukup parah ketika pihak Satander dalam pertemuan di balai kota menentang usahanya untuk menggabungkan negara-negara di Amerika Latin. Namun Jenderal Simon Bolivar tetap kukuh mengupayakan penggabungan negara-negara Amerika Selatan.
Hingga suatu malam, datanglah sekelompok prajurit yang ingin membunuh Jenderal Simon Bolivar. Mengetahui bahwa ia akan dibunuh, sang narator atau ajudan sang Jenderal berusaha menyelamatkannya dengan membawanya lari dari tempat tinggal Simon Bolivar. Tujuannya kemana? Mereka hendak lari ke Eropa. Bagaimana mereka bisa kesana?
Baca juga: The Girl on Paper, Kisah Cinta Penulis dan Tokoh Novel
Mereka melewati berbagai tempat yang ternyata menyimpan banyak kenangan sang Jenderal ketika ia bersama sang sahabat, Satander, berusaha membebaskan wilayah-wilayah Amerika Latin dari tangan Spanyol. Perjalanan mereka tidak pernah mulus, pihak lawan masih terus memburunya untuk bisa membunuh si Jenderal. Belum lagi, kesehatan Jenderal yang semakin memburuk sebelum sampai ke Eropa.
Apa yang bisa kita kulik dari kisah di buku ini?
Perjalanan Singkat Sang Jenderal dan Penulis Buku yang Berpindah Tangan
Awalnya aku mengira bahwa tokoh Simon Bolivar ini adalah fiktif. Tapi semakin kubaca, aku merasa ini bukan tokoh rekaan karena menyisipkan angka tahun di beberapa bagiannya. Karena penasaran akhirnya aku buka bagian akhir dan Tara! terdapat lampiran tentang perjalanan sang tokoh Simon Bolivar sendiri.
Sang Jenderal Simon Bolivar lahir di Caracas,Venezuela dan berasal dari keluarga yang kaya raya. Di usia tiga tahun ia harus kehilangan ayah dan usia sembilan tahun kehilangan ibunya, sehingga ia harus dibesarkan oleh pamannya yang sangat disiplin dalam pendidikan.
Pamannya memilihkan seorang guru bernama Simon Rodriguez yang pemikirannya dipengaruhi oleh J.J Roseau. Pada akhirnya yang membuat ia memiliki pemikiran liberal dan memutuskan untuk belajar di Eropa serta menikahi seorang wanita Spanyol. Namun sebelum genap satu tahun sang istri meninggal karena penyakit kuning dan membuatnya menenggelamkan diri dalam dunia politik.
Baca juga: The Golden Road: Kerinduan L.M Montomery Pada Masa Anak-Anak
Kisah perjalanan Simon Bolivar pertama kali ditulis oleh Alvaro Muntis—kawan dari penulis sendiri—tapi tidak selesai. Lalu novel tersebut dilanjutkan oleh Gabriel Gracia Marquez yang melakukan riset mendalam selama dua tahun.
Bagaimana subyektifitas dari novel ini?
Nilai Subyektif dari Buku Ini
Buku ini benar-benar menantangku buat membaca, bacaan yang hampir tidak pernah aku baca sebelumnya. Apakah sesulit itu? Bagiku yang tidak pernah membaca sastra Amerika Latin, tentu ini benar-benar memiliki rasa yang baru ya. Apa sih kelebihan dan kekurangan dari novel ini?
Kelebihan buku
- Bagaimana pemimpin yang seharusnya itu bisa kita temukan di buku ini. Menurutku pribadi buku ini nggak cuma bisa kita terjemahkan dalam arti pemimpin negara, tapi juga kita yang ingin jadi pemimpin entah bagi diri sendiri, keluarga atau lingkup organisasi. Simon Bolivar memiliki karakter yang berdedikasi tinggi dan memiliki prinsip yang kuat untuk membangun. Sepanjang rute cerita kita bisa menemukan nilai patriotisme dan liberalisme yang kuat dalam jiwa sang Jenderal, bahkan kekuatan itu terlihat dalam kondisi sakit sekalipun.
- Bukunya nggak gemulai. Cerita dari buku ini dikemas dengan bahasa yang lugas dan nggak bertele-tele. Kesan patriotik dan optimisme benar-benar terbaca dari awal sampai akhir bukunya. Ini semakin menumbuhkan sebuah keyakinan baruku bahwa buku yang ditulis oleh seorang jurnalis itu—dan memang Gabriela Gracìa Marquèz adalah seorang jurnalis—rata-rata lugas dan padat.
Kekurangan Buku
Selain kelebihan ada beberapa kekurangan dan kekurangan itulah yang justru menantang dari buku The General in his Labyrinth.
- As personal, aku kurang menyukai personaliti tokohnya. Sebagai pemimpin aku memang mengagumi sosok Jenderal. Tapi sebagai pribadi aku kurang sreg dengan Jenderal yang suka main mata dengan perempuan. Si Jenderal ini punya kekasih bernama Manuela Saenz tapi masih suka melirik wanita bahkan menggoda wanita cantik lainnya. Selain itu, sikap patriotis dan idealisnya itu membuat orang-orang yang setia ini kesulitan.
Wanita itu Josefa Sagrario, wanita ningrat kelahiran Mompox, yang menyamar dengan memakai jubah biarawan fransiskus, dan berhasil melewati tujuh pos penjagaan dengan menggunakan kata sandi yang diberikan Jose Palacios, “Negara Tuhan”. Kulitnya begitu putih sehingga tubuhnya yang berkilauan terlihat di tengah kegelapan. Terlebih lagi, malam itu dia berhasil melampaui mukjizat kecantikannya dengan dandanannya, karena di depan dan di belakang gaunnya dia menggantungkan zirah hasil kerajinan emas setempat yang amat indah. Dan ketika sang Jenderal mencoba menggendongnya ke ranjang gantung, ….
General in His Labyrinth halaman 124
- Alur yang memusingkan. Kisah ini dituturkan oleh José Palacios yang merupakan tangan kanan si Jenderal yang ingin mengungkapkan perjalanan karir yang mengagumkan dari Jenderal Simon Bolivar. Kombinasi alur maju-mundur dan akibat-sebab, membuat beberapa bagian kurang terasa pas, sehingga terkadang menyisakan ruang kosong atau ada sesuatu yang missing dari cerita narator.
- Istilah spanyol banyak digunakan dalam bukunya. Ketika membaca terkadang kurang paham maksudnya atau kadang harus buka halaman sebelumnya untuk menemukan artinya di bagian catatan kaki. Malah, kalau nggak ada catatannya aku lewati begitu saja kata itu.
- Timeline yang membantu pembaca justru ada di bagian belakang buku. Menurutku yang awam dengan tokoh-tokoh sejarah Amerika Selatan, timeline itu benar-benar membantu memahami alur cerita. Tapi berhubung ada di belakang, jadi nggak mudah memahami kisah tokohnya. Bagi yang mau membaca lebih baik membaca timelinenya dulu, agar bisa memahami rentetan cerita dalam bukunya.
Invitasi dan Diskusi
Overall, aku kurang tertarik sama buku ini. Aku justru tertarik baca buku lain dari penulisnya, karena gaya bahasa lugasnya yang benar-benar membekas.
Apa ada nih yang sudah baca bukunya? Yang udah baca gimana tanggapannya nih?
Comment
Berarti ini sejenis novel ya? jadi nggak semuanya sesuai dengan sejarah.. berarti ada yang ditambah dan dikurang agar pembaca bisa lebih tertarik dan terhibur.. ide membebaskan Amerika latin dari penjajahan Spanyol memang keren ya.. tapi harus ada skenario pasca pembebasan agar negara menjadi aman sentosa
Menarik juga nih bukunya. Saya rasa sosok Si Jenderal ini punya sesuatu yang mirip dengan salah satu pemimpin negara kita yang pernah hidup. Kokoh dengan pendiriannya, dan sedikit bermain “licik”, dan ya suka dengan bermain wanita..Saya mengingatnya dengan Hokage Pertama
Setiap pemimpin pasti memiliki kekurangannya masing-masing. Tidak ada yang sempurna, contohnya mas Jendral Bolivar ini. Tapi ingat ya, bukan berarti ini jadi pembenaran untuk kalian dapatkan “jatah” pemakluman kekurangan..
3 Responses