Penulis : Dinda Pranata
Di era digital seperti sekarang, tren travel terus mengalami perubahan, terutama karena pengaruh besar dari media sosial seperti TikTok dan Instagram. Kalangan Gen Z—mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an—menjadi penggerak utama tren destinasi wisata saat ini. Mereka tidak hanya mencari keindahan alam atau kenyamanan, tapi juga pengalaman unik yang bisa dibagikan secara visual dan menjadi inspirasi bagi followers-nya. Situs seperti https://travelkusuka.id/ bahkan telah melihat lonjakan minat terhadap beberapa destinasi yang sebelumnya kurang populer namun kini menjadi viral di kalangan Gen Z.
Eksplorasi Alam dengan Sentuhan Estetika Digital
Bagi Gen Z, traveling bukan hanya soal berlibur, tetapi juga menjadi bagian dari ekspresi diri. Oleh karena itu, mereka cenderung memilih tempat yang memiliki spot foto Instagramable, suasana autentik, dan tentunya punya potensi untuk masuk ke FYP TikTok.
Tren Travel 2025 Ke Pulau-pulau Kecil yang Menawarkan “Private Escape”
Pulau-pulau kecil yang jarang terjamah kini menjadi incaran. Sebut saja Pulau Kenawa di Nusa Tenggara Barat dan Pulau Kelor di Labuan Bajo. Kedua tempat ini menawarkan ketenangan, pemandangan yang memukau, dan cocok untuk konten vlog atau foto aesthetic.
Gen Z juga lebih suka pengalaman yang terasa eksklusif tapi tetap ramah budget. Banyak di antara mereka menggunakan platform pemesanan alternatif seperti homestay lokal atau glamping yang sedang naik daun. Dengan begitu, pengalaman yang mereka bagikan terasa lebih “real” dan dekat dengan budaya lokal.
Pegunungan yang Sejuk dengan Nuansa Healing
Destinasi pegunungan seperti Dieng di Jawa Tengah dan Bromo di Jawa Timur tidak pernah kehilangan pesonanya. Tapi kini, tren healing trip Gen Z populerkan membuat pegunungan menjadi lebih dari sekadar tempat melihat sunrise. Mereka melakukan yoga di ketinggian, journaling di tengah kabut pagi, hingga membuat konten slow-living yang menyatu dengan alam.
Baca juga: PREOWNEDWATCH-ID Lebih Setia dari Mantan Tukang Ghosting
Kota Kreatif dan Budaya Urban yang Terhubung Digital

Selain alam, Gen Z juga tertarik dengan kota-kota yang punya nilai artistik dan budaya lokal yang kuat. Namun, bukan berarti mereka menyukai kota besar dengan kesibukan ekstrem. Kota yang mereka pilih biasanya punya vibes slow city namun kaya eksplorasi kreatif.
Yogyakarta, Bandung, dan Ubud: Kota Seni yang Terus Diperbarui
Yogyakarta masih menjadi primadona, namun bukan hanya karena Malioboro atau Candi Prambanan. Kini, spot seperti area Kotagede dengan suasana vintage dan hidden cafe bernuansa seni semakin banyak penggemarnya. Bandung juga demikian—dengan maraknya creative space dan eco café, kota ini cocok untuk “workation” atau sekadar recharge sambil eksplor tempat kreatif.
Ubud di Bali, yang dulu lekat dengan traveler Barat, kini juga menjadi destinasi healing favorit Gen Z lokal. Yoga camp, sesi meditasi, dan komunitas kreatif berbasis sustainability membuat Ubud menjadi tempat untuk “disconnect to reconnect”.
Tren Short Escape: Kota Dekat Tapi Memikat
Gen Z suka spontan. Tren short escape atau liburan akhir pekan ke tempat yang bisa terjangkau dalam 2-4 jam dari kota besar kini sangat populer. Tempat seperti Lembang dari Bandung, Sentul dari Jakarta, dan Batu dari Malang menjadi favorit karena akses mudah namun tetap menawarkan pemandangan dan pengalaman berbeda dari keseharian.
Mengapa Gen Z Memilih Destinasi Ini?
Ada beberapa alasan utama mengapa tren travel 2025 untuk Gen Z tampak berbeda dari generasi sebelumnya:
Baca juga: 3 Keunggulan Mobil Daihatsu Sigra. Ada yang Tahu?
- Media Sosial sebagai Inspirasi Utama
Mereka lebih banyak mendapatkan ide dari konten TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram Reel, bukan dari brosur atau iklan TV. - Mencari Otentisitas
Gen Z tidak suka destinasi yang terlalu komersial. Mereka mencari tempat yang masih “perawan”, belum banyak wisatawan yang mengunjunginya, atau memiliki cerita unik. - Pengalaman Lebih Berarti dari Kemewahan
Mereka lebih memilih pengalaman unik seperti membuat kerajinan tangan dengan warga lokal, hiking di jalur tersembunyi, atau mengikuti event budaya daripada menginap di hotel bintang lima. - Pentingnya Nilai Keberlanjutan
Gen Z juga peduli pada dampak lingkungan. Destinasi yang menerapkan eco-tourism, zero waste, atau community-based tourism lebih menarik perhatian mereka.
Traveling Versi Gen Z Lebih Dari Sekadar Liburan
Bagi Gen Z, traveling adalah cara untuk mengekspresikan identitas, mengejar ketenangan, dan tetap terkoneksi secara digital. Tren travel ini menunjukkan bahwa industri pariwisata harus mulai beradaptasi dengan gaya hidup baru yang lebih personal, interaktif, dan sustainable. Tidak heran jika destinasi yang sebelumnya biasa saja, kini bisa jadi sangat populer hanya karena viral di media sosial.
Jika kamu ingin mengikuti tren travel 2025 ala Gen Z, tidak ada salahnya mulai eksplorasi tempat-tempat yang tidak biasa. Untuk inspirasi lainnya, kamu bisa kunjungi https://travelkusuka.id/ yang menyajikan berbagai panduan dan referensi destinasi seru dari seluruh dunia. Jadi, siap untuk petualanganmu yang berikutnya?
Comment
Gen Z ini unik ya. Mereka menabung untuk bisa liburan, bukan untuk pemenuhan kebutuhan dasar
1 Response