Penulis : Dinda Pranata
Jauh dari kubah bata yang berdiri, di ujung sebuah batas antara jalan raya dan paving block di area kubah bata itu. Segerombolan rerumputan sedang asik menikmati musik Happy Theme karya Fred Strittmatter, Quirin Amper Jr. sambil berjemur matahari yang condong di timur lima belas derajat. Di tengah-tengah rerumputan kecil itu, setitik warna kuning menyita perhatian.
Si Kuning: Halo semuanya! tepuk daun dulu dong buat aku.
(Krak! Wush! suara tepukan daun, angin, dan gemeresak daun-daun)
Si Kuning: Oke, oke! Tapi kalian tahu nggak sih aku apa?
(Suara gemeresak daun dari kejauhan. Rumput dari kejauhan nyeletuk, “kau kan dandelion!”)
Baca juga: Aku Memang Makhluk Kotor, Tapi Bolehkah Aku Berharap Manusia Mendoakanku?
Si kuning: Salah! Dan itu dia masalahnya. Kadang kalau aku tanya ke rerumputan dan hoo-man sekalipun reaksinya tuh nggak jauh dari ‘Eh, ini dandelion ya?’ atau, ‘Oh, hawkweed ya?’. Padahal ya aku ini salah satu korban salah paham dari jaman nenek moyang.
Bukan Pembohong, Tapi Mereka Sangka Pembohong
(Suara gemeresak lagi. Rerumputan saling bergoyang. Mirip tetangga yang lagi kasak-kusuk di arisan)
Si Kuning: Pertama, kenalin dulu nama asliku Youngia Japonica. Meski punya nama asli, banyak aja gitu yang manggil aku dengan False Hawkweed. Aku sendiri bertanya-tanya kok bisa-bisanya mereka pakai nama False? Lha, apa salahku sampai harus disalahin terus? Curi identitas si Hawkweed nggak, meniru si dandelion juga nggak, apalagi cari sok cari panggung kayak politisi!
(Wushy! Wushy! suara goyangan tubuh para rerumputan terdengar. Tertawa heboh.)
Si Kuning: Aku juga mau dong punya nama Golden Petals atau Yellow Morning, biar keren sedikit dan sesuai jam sikardianku. Kalau pagi mekar dan kalau sore kuncup. Takut dikira maling.
Baca juga: Serambi Untuk Pemakaman Di Sudut Kecil
(Kretak! Suara efek drum dari gemeretak bebatuan terdengar. Para rumput tertawa di tengah matahari yang mulai memanas. Musim kemarau.)
Si Kuning: Para hoo-man itu juga lucu. Ketika kepalaku (yang kelopaknya sudah memutih ini terlihat), mereka main petik saja dan baru setelahnya sadar kalau aku bukan dandelion, eh … mereka bilang aku pembohong. Padahal aku nggak ngomong dan murni gara-gara ketidaktahuan mereka sendiri. Ah, pokoknya banyak sekali kesalahpahaman tentang nama dan bentukku. Tapi meski nggak fotogenik, aku ini produktif. Ya, beda sama anggota dewan tumbuhan yang hobi naik gaji, tapi program jalan ditempat.
Tanaman False Hawkweed dan Komedi Kehidupan

(Musik intermezo dari speaker di dalam kubah bata si hoo-man. Luciano Pavarotti – La Donna È Mobile)
Si Kuning: Aku memang produktif sih. Bisa tumbuh di mana saja mulai dari tanah yang kaya unsur hara sampai yang unsur haranya sedikit. Tapi kadang memang teman-teman sesama Youngia Japonica sendiri itu bikin kesal. Sudah dibilang jangan tumbuh sembarangan, minimal cari tempat yang bagus buat tumbuh seperti di sela paving atau trotoar. Eh, malah tumbuh di bawah tanaman si hoo-man. Giliran di bilang gulma, marah tujuh turunan. Kayak pejabat tanaman yang dikit-dikit baper!
(Para rerumputan ikut tertawa. Terhibur dengan celoteh si False Hawkweed ini. Sampai salah satu rumput bertanya: “apa kau punya keluarga?”)
Baca juga: Daun Bulat yang Tak Pernah Menjadi Koin
Si Kuning: Wah, pertanyaan bagus! Aku tentu punya keluarga. Aku ada di famili asteraceae. Itu tanaman aster-asteran, yang biasanya ditanam sama hoo-man sebagai tanaman hias. Sayangnya, aku keluarga dari jalur terluar yang hampir tidak dianggap karena terlalu bar-bar kalau tumbuh.
(Rerumputan berseru, “ahh!”. Mengerti. Salah satu rumput dengan surai panjang bertanya lagi: “Lalu kenapa para hoo-man menyebutmu hawksweed?”)
Si Kuning: Menarik sekali! Para hoo-man di masa sebelum masehi itu, kalau memberi nama tanaman suka pakai asosiasi. Nama Hawkweed diambil dari nama Hieracium yang kalau dalam bahasa inggris artinya “Hawk” dan dalam bahasa Indonesia itu artinya “elang”. Kata para tetua jaman dulu, tanaman Hieracium menjadi makanan elang untuk menajamkan matanya.
Dan namanya juga keluarga, kadang ada aja DNA yang mirip-mirip antara tumbuhan dari kelompok Hieracium dan kelompokku yang bernama Crepis, jadilah orang suka asal bilang ‘false hawkweed’. Ini kayak ada hoo-man mirip Syahrini, dipanggil “False Syahrini”. Maju mundur nabrak kan.
(Para rerumputan tepuk daun sembari bergoyang tak menentu. Tertawa.)
Baca juga: Satu Pose Sederhana di Segala Acara
Si Kuning: Ya, meski begitu aku ini cuma tanaman. Tapi banyak persamaan sama tanaman lain dan makhluk lain. Tak kembar tapi serupa. Gimana tuh konsepnya?
Tanaman Kecil yang Ingin Bebas dari Rasa Bersalah
(Lalu, Musik intro dari Oneul-Let’s Clean masuk perlahan. Meski pelan, tapi membangunkan sisi nakal dari para penonton dan tentu saja komedian mereka)
Si Kuning: Bentuk kepalaku berwarna kuning dan kelopakku mirip bunga aster. Bentuk daunku juga sekilas mirip dandelion yang bergerigi. Tapi hidupku itu juga tak seindah bentuk tubuhku. Tiap ketemu orang dituding salah, kalau nggak mereka kira dandelion KW. Ya, kayak cerita para hoo-man, karena nama mirip sama influencer bermasalah eh … sosial media orang yang mirip di-gruduk masa.
Jadi mulai sekarang, kalau ketemu aku jangan panggil aku ‘False Hawkweed’. Panggil nama asliku Youngia Japonica. Kalau kepanjangan, panggil aja Young-Ee-Ah. Lebih cantik dan kelihatan K-Poper banget!
(Lagi-lagi para rumput dan dedaunan tertawa nyaring)
Baca juga: Kumbang Jerapah dan Kisah Tak Penting di Gulungan Daun
Si Kuning: Jadi ingat ya, aku bukan dandelion KW, bukan hawkweed abal-abal. Karena, aku ini bunga kecil yang salah branding dari lahir. Sekian dan terima kasih!
(Srak Srak Srak! Suara sapu lidi menutup acara stand up komedi dari si Youngia Japonica itu. Sementara itu, dedaunan pun mendadak hening. Tak bergerak. Kemudian, seorang wanita berjongkok dan mulai melakukan ritual paginya di pukul setengah sembilan)
Eh, gimana nih gengs sama narasi si False Hawkweed ini? Pernah nggak ngelihat tanaman yang saling mirip gitu? Boleh nih berbagi ceritanya di kolom komentar. Kalau kalian mau kasih masukan tentang narasinya juga boleh kok. Itung-itung bantu temen biar lebih baik. Hehehe.. Tapi, tetep ya komennya yang bijak, semata-mata biar jejak digital kalian baik.
Semoga terhibur, have a nice day! Jya mata ne~~
Source:
https://www.merriam-webster.com/dictionary/hawkweed
https://www.socfindoconservation.co.id/plant/724?lang=en
https://journals.plos.org/plosone/article/file?id=10.1371/journal.pone.0090636&type=printable
Comment
Saya menyebutnya tempuyung liar , beberapa menganggapnya gulma, tapi katanya bisa dibuat sayur juga yaa,,,enggak tau juga sih saya belum pernah nyoba soalnya. Cuma saya sering lihat di kebun-kebun gitu. Ini tanaman liar ya
kasihan juga si kuning ini ya. padahal dia punya identitas sendiri,. nama aslinya juga bagus banget Youngia Japonica. tapi dia sedih karena sellau disama-samakan dengan bunga lain. Terus dicap KW tau tiruann pula. dari Hawkweed, dendolion, sampai Aster. Kalau saya sih ga masalah, kalau wajah saya dimirip-mirippin dengan Dude Herlino, Reza Rahardian atau Jerome Polin hahahaha.
Gegara namanya False yaa… jadilaah.. dia serba salah.
Tapi kalau melihat selera humornya, hatinya baiikk dan mencoba meyakinkan bahwa dia sama sekali tidak seperti nama yang diberikan rang-orang.
Btw, aku baca di website agriculture, katanya tanaman False Hawkweed ini gulma yang penyebarannya sangat cepat, namun biasanya tumbuh di Eropa dan Amerika.
Apakah yang tumbuh di Indonesia itu jenis lain?
Dulunya memang banyak tersebar di Eropa dan Amerika. Cuma lambat laun karena benihnya tuh gampang kebawa angin bisa juga doi tumbuh di Indonesia dan kawasan asia.
Dari beberapa jurnal itu jenis yang sama dengan yang di negara yang jauh itu. 😀
Ooh begitu yaa..
Rasanya jadi semakin mengenal ci kuning yang cantik ini. Tapi nama yang diberikan di Indonesia lebih engga banget yaa.. Youngia japonica (jenggot palsu oriental). Jenggot palsu??
Malah kesannya seperti pak-bapak.. pasti ci kuning auto menangiiss…
Bentuk bunganya mirip sama bunga2 yg agak kuning oranye yang sering liar di rerumputan itu ya. Apa masih saudaraan ya? Jadi banyak orang yang sering salah mengira dia dandelion, kasihan hehe.
Namanya bagus ya kekoreaan Youngja, kalau Japonica-nya kek orang latin #ngasal =))
Kalau masih masuk aster2an sih bentukannya tak bisa diremehkan sih ya, walau dianggap liar tapi bagus.
Aku keinget dulu juga suka tu sama bunga2 yang tumbuh liar, dulu pas kecil emang suka metikin, tapi udah gede udah tobat kok 😀
Hahahaha… Syukurnya udah tobat mbak. Aku bayangin tuh bunga yang kamu petik pada ngeluh kali ya. Kenal kagak dipetik iya.. #bercyanda… 😀
Tapi emang kita samaan deh, suka metik-metik bunga ya pas kecil dan beberapa anak perempuan yang ada di sekelilingku juga kuperhatikan punya cara yang sama. Hmm, apa memang begitu ya?? 😀
Haha iya mbak, soalnya zaman dulu anak2 kan mainnya lebih banyak di luar rumah ya, apalagi anak2 cewek main pasar2an, trus main apalagi dah tuh masak2an atau bongkar pasang, butuh aksesoris ya metik tanaman. Selain itu keknya dulu masih banyak ortu yang gak ngajarin gak boleh memetik tanaman, karena yawda dianggap B aja.
Beda ma anak sekarang, mainnya kebanyakan gadget, trus udah banyak ortu paham gak boleh petik sembarangan dan kasi pemahaman kalau tumbuhan tu makhluk hidup juga, bisa sakit dll.
Ditambah pelajaran IPA sekarang praktiknya nanam2, jadi anak zaman sekarang lebih paham soal gak memetik sembarangan, kyknya yaa hehe.
Apapun namanya aku tetap bakal lupa karena termasuk type kata rumit wkwkwkw. Tapi yang nyantol tuh si kuning ini kerabat jauh si Aster. Aku suka bunganya karena terlihat kokoh, cocok dengan tumbuh dengan bar-bar hihi.
Kali ini narasimu bikin senyum tipis tapi hati dan logika beradu, bisa banget Din. Emang itu si pemangku kepentingan sedang ehem banget. Riuh berlari ke panggung tapi tak ada aksi membawa terang.
Tapi bagaimana lagi, mungkin ini fase hanya bisa menerima dan berjuang dengan kapasitas masing-masing, membawa terang di sekeliling. Walau mungkin terlihat false, tapi seperti seperti si kuning, sejati tetaplah punya arti.
Hmm setidaknya bisa membaca kelucuan hidup dari narasi tanaman di sini
Di saat sudah muak dengan fenomena yang terjadi
Lawak emang. Di saat harusnya tertawa tetapi justru malah air mata
Hei kamu tanaman yang sering dianggap mirip, tetap jadi dirimu ya
Bagian paling suka “Young-Ee-Ah” hahahaha
Sebagai penonton drakor langsung baca dengan nada 😁
Ternyata warnanya memang sama-sama kuning kaya dandelion ya. Tp lebih kecil kalau kulihat. Dan sering juga nemuin youngia ini sudah kering terus aku tiup nggak bisa terbang. Ternyata aku yang salah kira 😁
Obrolan yang membuka mata ku selaku yang suka mengamati bunga. Ternyata selama ini aku adalah salah satu manusia yang keliru memanggil si kuning, ampun kuning. Ketidaktahuan suka bikin salah paham yak emang. Ternyata si kuning punya nama yang indah sekali Youngia Japonica.
Suka banget sama namanya 🤩🤩🤩 cantik dan emang salah satu tanaman mudah hidup dimana saja, lumayan liar dan bagus buat ditanam (menurutku). Dia tipe bunga yang nggak rewel, mudah di rawat.
Jadi melirik rumah yang kini space halamannya sedikit huhuhu. Jadi kangen punya rumah berhalaman sehingga bisa membebaskan para bunga tumbuh menawan.
Aku malah ga mikir itu dandelion. Soalnya beda banget. Dandelion bukannya yg putih bulat, kalo ditiup langsung lepas semua melayang2 yaaa. Emang ada yg kuning?
Waaah baru tahu hawkweed itu disukai elang Krn utk menajamkan mata 😍😍😍. Tapi nama tumbuhan ini cantiiiik deh. Walaupun japonica nya ingetin aku Ama Snack potato chip , Japota 🤣.
Saya selalu sukaaa tulisan mba soalnya apapun temanya selalu dikemas dengan cerita menarik. Mau kisah bunga, binatang, pohon apapun itu, pinter mencari idenya
Annyeonghaseyo Young-Ee-Ah, nae ileum Young-Fen-Ni alias Fenni bungsu. Karena Young dalam bahasa Inggris artinya bungsu. Eh gimana dah hihi.
Daku pernah salah juga nyebut nama-nama bunga. Jadi memang kudu teliti bener, bentukannya, warnanya biar gak salah ucap hehe
Wah baru tahu namanya False Hawkweed alias youngia japonica yang memiliki famili aster-asteran sering banget liat tanaman satu ini ternyatanya namanya bagus juga meski banyak yang mengira dendelion
aku yang nggak hapal bener nama-nama bunga, dandelion kayak apa juga bikin aku ga ngeh, kalau misalnya di jalan nemuin.
Famili aster yang seperti apa, kalau nggak liat buku contekan sepertinya nggak hapal. Dirumahku sendiri ada banyak tanaman, yang aku inget mungkin cuman kuping gajah aja mbak, karena dari aku SD udah familiar sama tanaman ini. Diluar itu, hiks sedihnya aku, ga hapal nama-nama tanaman
AKU NGIKIK-NGIKIK BACA TULISAN INI, KAK. Mana Oneul tiba-tiba muncul jadi musik latar pula. Memang kita ini suka seenaknya ya. Bilang tanaman ini hewan itu sebagai anu-anu palsu, padahal mereka nggak berniat meniru, membohongi, atau memalsukan diri. Kita yang terjebak dengan referensi kita yang sempit.
Terima kasih untuk tulisan ini yang menambah informasi
Benar nih Mas Nugie. Banyak orang yang dengan seenaknya melabeli Tau menamai orang lain seenak udelnya. Padahal tiap orang sudah punya identitas sendiri yang sederhananya adalah nama. Saya suka tulisan Mbak Dinda yang menulis dari sudut pandang orang pertama tunggal.
Aduhaaii cantiik bangettt.
aku syukaa warna kembang yg taramakjreengg kek gini.
dan memang hidup ini mirippp ama filosofi tanaman ya.
beneran can relate!! 😅💪😆
Padahal nama ilmiahnya bagus Youngia Japonica. Cantik juga warnanya, cerah ceria, ternyata ada yang namain False ya. Serba salah dong dia, tapi ini tanaman liar ya? Di dekat rumahku udah jarang lahan kosong berupa kebun gitu, jadi nggak terlalu familiar. Udah padat aja jumlah penduduknya. Sawah pun udah nggak ada.
Ahahaha, iya ya kenapa sering banget si dalam penamaan flora dan fauna tuh pake bahasa false.
Kalo hewan sih make sense ya, karena kan biasanya mereka ber-mimikri demi perlindungan diri. Lha tanaman?
Tapi ini salah satu tanaman yang sering aku temui sih mbak, apalagi kalo lagi motongin rumput, hehehe. Mungkin dianggap macem gulma ya, padahal ada lho beberapa manfaatnya.
Hahaha, seperti biasa tulisannya out of the box.. Btw si Kuning ini bikin gemes banget! Lucu tapi juga nyentil soal gimana kita sering salah paham cuma gara-gara nama atau tampilan luar. Padahal cuma mirip varietas lain, sampe dibilang KW nya ya Mbaa.. Untung dia gak nyanyi, Rocker juga Manusia >,<
Suka banget bacanya, bikin senyum sekaligus mikir 🌼😂
Yang ngasih nama False itu sopo seh.. aku jd ikut esmosi neh. Mana ada makhluk hidup ciptaan Tuhan yg KW. Hehe..
Bagus nama Yongia Japonica itu deh. Warna dan penampilan juga cantik. Sabar ya bungaaa.. Aku terdepan membelamu, karena setiap spesies pasti unik 🤗
Sering dikira dandelion ya karena warnanya kuning dan mirip bentuknya.. padahal si Youngja nggak kalah cantik yaa..
Keren banget narasi si kuning yang nyaris di-salahpahami cuma karena bentuk dan namanya mirip. Youngia Japonica ini jadi pelajaran tentang bagaimana label bisa bikin kita dianggap lain daripada diri kita yang sebenarnya
Wah, aku gak pernah tahu nih nama bunga ini. Baru tahu namanya hawkweed. Bunga liar yang banyak tumbuh di pelataran kosong ya. Di halaman rumahku dulu juga banyak. Gampang banget tumbuhnya. Walopun liar, tapinya bagus juga sih bunga ini, bikin pelataran kosong jadi terlihat berwarna. Gak hanya kehijauan karena rumput-rumput liar.
27 Responses