Home / Brand Partner / Sponsored

Etika Batuk dan Bersin: Sedia Payung Sebelum Hujan Lokal

Senjahari.com - 10/10/2024

Etika Batuk dan BersiN Sido Muncul

Penulis : Dinda Pranata

Pernah enggak sih, kamu lagi asyik-asyiknya duduk di kafe menikmati kopi hangat, tiba-tiba ada suara “ACHOOO” yang begitu nyaring dari meja sebelah? 

Belum lagi kalau tanpa permisi, tetesan kecil hasil bersin itu beterbangan ke segala arah. Duh! Langsung hilang mood, kan? Padahal, yang bersin mungkin enggak sengaja. Tapi, eh tapi, dampaknya bisa langsung ke sana sini.

Nah, ini dia yang kadang kita lupakan. Batuk dan bersin memang reaksi alami dari tubuh—refleks, kalau kata para ahli. Tapi, refleks ini bisa membawa “oleh-oleh” yang enggak menyenangkan buat orang lain, terutama kalau kita tak tahu cara menanganinya dengan benar. 

Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang etika batuk dan bersin, yang ternyata penting banget untuk kesehatan dan kenyamanan bersama.

Apa Itu Etika Batuk dan Bersin?

Sering banget lho beberapa pihak yang dikritik tentang etika batuk dan bersin ini, justru sewot dan bilang orang yang mengingatkan ini lebay, sok higienis, bla bla bla. Padahal ya enggak gitu juga. 

Baca juga: Melihat Daftar 6 Balkon Tertinggi Di Dunia, Wow!

Menjaga etika saat batuk dan bersin itu bukan sesuatu yang lebay. Ini menjaga diri dan orang lain dari potensi penyakit yang tidak kita ketahui dari orang lain. Coba bayangkan, setiap kali kita batuk atau bersin, ada ribuan (bahkan jutaan) partikel kecil yang keluar dari mulut dan hidung kita.

Emang kelihatan?

Iya, kelihatan! Kalau kacamata kita diganti dengan lensa microskop. Ciaatt!! Meski enggak kelihatan dengan mata kita, bukan berarti batuk sembarangan itu aman.

Etika batuk dan bersin adalah bentuk tanggung jawab sosial. Ini bukan hanya soal sopan santun, tapi juga tindakan yang mencegah penyebaran penyakit. Sama halnya seperti kita selalu berusaha menjaga kebersihan, hal kecil seperti ini pun punya efek besar untuk kesehatan publik.

Prinsip Dasar Etika Batuk dan Bersin

Oke, sekarang kita bahas teknisnya. Apa saja sih yang harus dilakukan saat batuk atau bersin?

Baca juga: Wabah Justinian - Wabah Misterius Yang Menyeramkan. Apa Itu ?

  1. Tutup Mulut dan Hidung
    Kalau mau batuk atau bersin, pastikan untuk menutup mulut dan hidung kita. Idealnya, gunakan tisu atau lengan bagian dalam (bukan tangan telanjang ya!). Kenapa lengan? Karena lebih aman daripada menggunakan telapak tangan yang sering kita pakai untuk menyentuh barang-barang.
  2. Buang Tisu di Tempat Sampah
    Tisu bekas bersin atau batuk jangan dibiarkan tergeletak sembarangan. Buang di tempat sampah tertutup. Kecil memang, tapi ini langkah penting supaya kuman nggak menyebar ke mana-mana.
  3. Cuci Tangan
    Setelah batuk atau bersin, segera cuci tangan pakai sabun atau gunakan hand sanitizer. Ini untuk memastikan kalau tangan kita bebas dari kuman yang mungkin ikut terbawa.
  4. Jangan Batuk atau Bersin di Depan Orang
    Kalau kamu merasa bakalan batuk atau bersin, coba berbalik badan atau menjauh sebentar. Apalagi kalau kamu berada di tempat umum. Orang-orang di sekitarmu pasti akan sangat berterima kasih!

Di rumah pun, sebagai ibu, kita sering jadi contoh buat anak-anak. Jadi, ajarkan juga mereka etika batuk dan bersin ini. Kadang, si kecil suka enggak sadar langsung batuk di depan kita, dan ini momen yang pas buat kasih tahu cara yang benar.

Perlu “Payung” saat Hujan Lokal

Saat terjadi hujan lokal, kita perlu “payung” yang melidungi, pernafasan kita yaitu masker. Dulu, masker mungkin cuma dianggap perlu pas kita lagi sakit parah, ke rumah sakit atau lagi di jalan. Tapi sekarang, setelah melewati masa pandemi, kita sadar bahwa masker punya peran besar dalam mencegah penyebaran penyakit, bahkan untuk gejala ringan sekalipun. Termasuk, uhuk! hujan lokal dari batuk tetangga.

Masker sebaiknya dipakai ketika kita merasa kurang sehat, seperti flu atau batuk. Saat beraktivitas di tempat umum, apalagi di ruang tertutup, masker bisa jadi teman terbaik kita. Selain itu, jika di rumah ada anak-anak atau lansia yang lebih rentan, pakailah masker untuk melindungi mereka. Masker ini jadi simbol tanggung jawab—nggak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kesehatan keluarga.

Bahaya Mengabaikan Etika Batuk dan Bersin

Sering kali kita berpikir, “Ah, batuk atau bersin sedikit enggak apa-apa lah, nanti juga sembuh sendiri.” Tapi, tahukah kamu kalau penyakit seperti flu bisa menyebar dengan cepat hanya karena etika batuk dan bersin yang terabaikan? Orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang daya tahan tubuhnya lebih lemah—seperti anak-anak atau lansia—bisa saja terkena imbasnya.

Coba bayangkan, batuk atau bersin tanpa menutup mulut di keramaian bisa jadi penyebab utama seseorang jatuh sakit. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa kuman dari batuk atau bersin bisa bertahan di udara dan permukaan benda dalam beberapa jam. Jadi, sekali bersin sembarangan, kita bisa tanpa sadar menularkan penyakit ke banyak orang.

Baca juga: Estimasi Biaya Hidup di Prancis untuk Mahasiswa

Tips Praktis untuk Menerapkan Etika Batuk dan Bersin

Biar makin mudah dipraktikkan, berikut beberapa tips simpel yang bisa langsung kamu terapkan:

  1. Sedia Tisu atau Sapu Tangan
    Selalu bawa tisu atau sapu tangan, terutama saat bepergian. Ini memudahkan kita untuk segera menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
  2. Cuci Tangan Secara Teratur
    Jangan lupa, setelah batuk atau bersin, segera cuci tangan dengan sabun. Ini langkah kecil yang berdampak besar.
  3. Gunakan Hand Sanitizer
    Kalau sedang di luar rumah dan nggak ada air, hand sanitizer bisa jadi penyelamat untuk menjaga tangan tetap bersih.
  4. Bersin atau Batuk Terus-menerus? Istirahat Dulu di Rumah
    Jika kamu merasa batuk atau bersin enggak berhenti-berhenti, lebih baik tinggal di rumah dulu dan kurangi kontak dengan orang lain.

Tapi, apa yang harus kita lakukan ketika batuk tak kunjung sembuh?

Invitasi dan Diskusi

Sido Muncul Untuk Batuk Tak Kunjung Sembuh

Biasanya batuk ringan akan mereda sekitar dua sampai tiga minggu. Namun, kita perlu mewaspadai jika batuk terjadi lebih dari tiga minggu bahkan tak kunjung sembuh. Kita perlu memeriksakan diri ke dokter, karena bisa jadi ada penyakit tertentu yang membuat batuk “betah” di diri kita. 

Punya pengalaman seputar orang-orang sekitar yang batuk sembarangan dan bagaimana kalian menangani orang seperti itu? Kalian bisa kok berbagi di kolom komentar, tapi ingat untuk berkomentar yang sopan ya, biar jejak digital kalian tetap bersih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

Post comment

Comment

seperti saat pandemi, wajib pakai masker dan membawa sanitizer ya. sehat selalu untuk kita semua

Bener itu kak. Harus ada etika nya juga. Biasanya banyak di angkutan umum atau sejenisnya. Sembarangan batuk tanpa menutup mulut.

Memang kalau bersin tanpa ada etika itu bikin risih kak, hehe. Bukan saya sih yang kena, tapi pernah ada temen yang kena bersin Mbak Funalah berkali-kali sampai musuhan karena nyiprat dan bau. haha

Jadi ingat guru olahraga waktu SMP. Dia malah senang nyuruh anak yang sakit renang jam 6 pagi. Demam pun harus tetap ikut olahraga. Gak boleh lemah, pasti dibully sama dia.

Kalau bersin atau batuk memang sebaiknya pakai tisu kalau ada, tapi kalau nggak ada atau tiba-tiba maka pakai bagian sudut lengan. Tapi aktualnya sering banget reflek pakai kedua telapak tangan dan setelah itu juga nggak sempat dicuci.

Lho tolak angin sekarang ada batuknya ya😀 wah bisa jadi alternatif beli obat kalo batuk lagi meradang
Soalnya bersin, batuk, itu nggak enak banget….dibuat aktivitas nganggu banget

Iya nih jadi ingat masa pandemi dulu di mana kita setiap hari pakai masker biar nggak menyebarkan virus ke orang-orang. Memang sebaiknya kalau lagi batuk gitu mending pakai masker ya biar pas batuk nggak ke mana-mana batuknya

Tolak Angin punya varian baru untuk mengatasi batuk to? Wah bisa dicoba nih, saya lebih memilih yang herbal dulu saat ada indikasi sakit seperti ini

Bukan cuma batuk dan bersin, kok bisa-bisanya ada orang yang mengeluarkan ingus itu depan orang. Etikanya kalau kayak gitu mending keluar ruangan atau ke kamar mandi/toilet. Sekalian dia cuci tangan setelahnya. Itu juga alasan saya masih makai masker ke mana-mana sampai sekarang meski covid sudah dinyatakan bukan pandemi.

Karena waktu pandemi aku masih kuliah dan kemana-mana bawa masker, sampe sekarang masih terbiasa bawa masker kemana-mana. Bener banget masker bisa jadi teman. Apalagi saat flu melanda, kita bisa mencegah virus yang berasal dari tubuh kita menyebar kemana-mana.

Iyaya, kalo lagi hujan lokal gitu sebisa mungkin jangan menghujani sekitar. Hany aja masih banyak yang gak peka, malah cenderung kayak sengaja bersin dan batuk tanpa ditutup

Tolak angin ini inovasinya banyak ya, sekarang malah ada yang khusus untuk batuk. Benar banget sih kak, kalau bersin itu ada etikanya. Sedih banget pas antre beli makanan, ada pengunjung di depanku yg bersin di saat jatah dia ambil makanan dan nggak menghadap menjauhi makanan yg sedang diambil

Jadi ingat semasa pandemi dulu. Bersin jadi salah satu cara penularan yang paling cepat ya. Memang penting untuk membiasakan sedia “payung” sebelum hujan lokal.

Bulan lalu suami batuk sampe lebih dari tiga Minggu bawaannya worry aja takut adek bayi ketularan. Dan sempat ketularan juga walaupun gak lama langsung sembuh. Sekarang perkara batuk tuh jadi ovt banget dah.

Aku punya pengalaman nih ka saat naik Busway sebelahku batuk2 terus mana gk pake masker jadi bkin gk nyaman orang yg duduk sebelahnya ..makanya pas lagi batuk aku selalu pake masker saat pergi naik kendaraan umum

Terkadang kita sebagai yang sedang mengalami sakit pun harus memahami perasaan orang lain. Bukan hanya pengen nyamannya kita aja.

RIFQI FAUZAN SHOLEH

Beneran deh! Kadang bersin di tempat umum bikin kita kayak pengen sembunyi. Jangan lupa etika ya, guys! 😅

Setuju banget! Batuk dan bersin itu bisa ganggu, apalagi kalo lagi asyik. Yuk, lebih perhatian sama orang sekitar! 🌟

Aduh merasa tersindir aku kak, kalo pas kerja suka lepa masker pas batuk…soalnya batuk kalo pas pakek masker rasanya gak enak…tapi aku tetap usahain harus pakek masker kalo batuk njegil njegilnya

19 Responses